Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Senin, dengan Nasdaq menghijau, sementara Dow dan S&P 500 melemah, terseret kekhawatiran investor mengenai waktu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve setelah data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan mendorong imbal hasil US Treasury bergerak lebih tinggi.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 240,52 poin, atau 0,60%, menjadi 39.566,85, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Senin (1/4) atau Selasa (2/4) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 10,58 poin, atau 0,20%, menjadi 5.243,77, sedangkan Nasdaq Composite Index naik 17,37 poin, atau 0,11%, menjadi 16.396,83.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan PMI manufaktur Amerika Serikat meningkat menjadi 50,3 bulan lalu, angka tertinggi dan pertama di atas 50 sejak September 2022, dari 47,8 di Februari. Hal ini menunjukkan sektor manufaktur, yang terpukul oleh kenaikan suku bunga, mulai pulih.
Nasdaq menguat tipis, bersama dengan sektor teknologi S&P 500. Indeks semikonduktor melonjak 1,2%.
"Jika perekonomian masih cukup kuat dan sekarang data PMI mulai bergerak naik, hal itu menunjukkan mungkin ada tekanan kenaikan pada imbal hasil," kata Keith Lerner, Chief Market Strategist Truist Wealth di Atlanta.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun dan 2-tahun melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu menyusul rilis data manufaktur tersebut.
Pasar suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 58% pada pertemuan Juni, menyusut dari sekitar 64%, pekan lalu, menurut FedWatch Tool CME Group.
"Kami lebih memilih perekonomian yang lebih kuat dengan penurunan suku bunga lebih sedikit dibandingkan perekonomian yang lebih lemah dengan pemangkasan suku bunga lebih banyak, namun, dalam jangka pendek, narasinya telah berubah menjadi sekitar tiga kali pemotingan suku bunga," ujar Lerner.
Pejabat berpengaruh the Fed - Gubernur Christopher Waller dan Presiden Atlanta Raphael Bostic - mengatakan preferensi mereka adalah kurang dari tiga pemotongan tahun ini.
Investor akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai pemikiran bank sentral AS pada minggu ini, dengan 13 dari 19 pejabat the Fed menyampaikan pidatonya.
Selain itu, laporan pekerjaan bulanan Amerika akan dirilis Jumat.
Mayoritas sektor S&P 500 melemah, dengan real estat, healthcare, dan utilitas termasuk yang terpukul paling keras. Sektor energi menguat seiring dengan melesatnya harga minyak mentah.
Di antara saham-saham yang mengalami penurunan pada sesi ini, AT&T tergelincir 0,6% setelah raksasa telekomunikasi AS itu mengumumkan kebocoran data besar-besaran yang berdampak pada mantan pemilik akun dan pelanggan saat ini.
Volume di bursa Wall Street tercatat adalah 10,22 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-3M Company (6,02%)
-Microsoft Corporation (0,92%)
-Chevron Corp (0,85%)
Saham berkinerja terburuk
-Home Depot Inc (-4,06%)
-Boeing Co (-1,81%)
-Honeywell International Inc (-1,58%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-3M Company
-Micron Technology Inc (5,51%)
-Wynn Resorts Limited (4,24%)
Saham berkinerja terburuk
-Walgreens Boots Alliance Inc (-9,91%)
-ResMed Inc (-4,40%)
-Etsy Inc (-4,10%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Vast Renewables Ltd (157,61%)
-CXApp Inc (151,02%)
-Sunshine Biopharma Inc (76,03%)
Saham berkinerja terburuk
-Eiger Biopharmaceuticals Inc (-72,20%)
-Disc Medicine Inc (-45,05%)
-Biora Therapeutics Inc (-45,05%).
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM
