Ipotnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan (month to month/ mtom) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,52 persen.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan secara tahunan (year on year/yoy) dan secara tahun kalender year to date, inflasi pada April 2024 sebesar 1,19 ersen. Sedangkan inflasi secara tahun kalender (year to date) sebesar 3 persen.
"Tingkat inflasi bulanan pada April 2024 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," kata Amalia dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (2/5).
Secara rinci kelompok penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok pengeluaran dari transportasi yang mencapai 0,12 persen. Tingkat inflasi dari kelompok ini mencapai 0,93 persen.
"Andil inflasi pada kelompok ini adalah tarif angkutan udara sebesar 0,06 persen, tarif angkutan antar kota dengan andil 0,03 persen dan tarif kereta api dengan andil 0,01 persen," sambung Amalia.
Selain itu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga turut memberikan andil yang cukup besar terhadap inflasi pada April 2024 yaitu mencapai 0,08 persen dengan tingkat inflasi sebesar 1,33 persen.
Menurut komponen, inflasi yang terjadi pada April 2024 ini didorong oleh komponen inti yang mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dengan andil sebesar 0,18 persen. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas, perhiasan, minyak goreng dan gula pasir.
Sementara untuk harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62 persen dengan andil terhadap inflasi pada April 2024 sebesar 0,12 persen. Kemudian untuk komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,05 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen ini adalah cabai merah, beras, telur ayam ras dan cabai rawit," pungkas Amalia.
(Marjudin)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
