Bursa Pagi: Asia Dibuka Cenderung Turun, Potensi Laju IHSG Berisiko Balik Arah
Monday, July 08, 2024       08:26 WIB

Ipotnews - Membuka sesi perdagangan pekan kedua Julai 2024, Senin (8/7), bursa saham Asia bergerak mixed cenderung menurun. Hasil pemilu di Perancis, Minggu, mengisyaratkan parlemen yang tidak solid. Koalisi New Popular Front (NPF) Prancis yang berhaluan kiri, secara tak terduga menggagalkan kemajuan sayap kanan, meraih jumlah kursi terbanyak namun gagal mencapai mayoritas absolut dalam pemungutan suara putaran kedua parlemen.
Investor menunggu rilis indeks harga konsumen AS, Kamis. Angka inflasi China akan dirilis Rabu. Keputusan rapat kebijakan bank sentral Korea Selatan, Selandia Baru dan Malaysia juga akan diumumkan pekan ini, yang diperkirakan tidak ada perubahan.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,1%. Indeks berlanjut turun 0,41% (-32 poin) menjadi 7.790,3.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka bertambah 0,21% dan Kosdaq naik 0,42%. Saham Samsung Electronics melonjak 1,49%. Kospi berlanjut turun tipis 0,08% di posisi 2.859,97.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang turun 0,23% (-95,32 poin) menjadi 40.817,05, setelah dibuka sedikit turun dan Topix melemah 0,17%.
IndeksHang Seng, Hongkong dibuka melorot 0,74% (-131,64 poin) ke posisi 17.667,97 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,11% menjadi 2.946,65.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berpeluang menguat, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu kenaikan 0,45% menjadi 7.253. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melaju 1,04% ke posisi USD19,85.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan naik terbatas, di tengah penurunan volume dan nilai transaksi harian yang diwarnai aksi beli asing. Secara teknikal indeks telah berada di akhir gelombang pergerakan sehingga berpeluang menguat terbatas namun di sisi lain berisiko berbalik arah yang diwarnai aksi ambil untung.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS, Juni lalu sedikit melambat, tingkat pengangguran naik 4,1% ke level tertinggi dalam 2,5 tahun, dan kenaikan upah melambat. Kondisi ini meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed pada awal September mendatang. Secara mingguan S&P 500 dan Nasdaq melesat 1,95% dan 3,5%. Dow Jones naik 0,66%.
Indeks Nasdaq dan S&P 500 menyentuh level rekor tertinggi. Saham megacap seperti Microsoft melonjak hampir 1,5%. MetaPlatforms melejit 5,9%, mendorong sektor teknologi informasi ke rekor tertinggi. Sektor Layanan komunikasi menjadi sektor dengan kinerja terbaik di S&P 500. Harga saham bank-bank besar melemah menjelang laporan keuangan kuartal II mulai Jumat nanti. Bank of America, Wells Fargo dan JPMorgan & Chase anjlok antara 1,2% hingga 1,7%. Indeks perbankan S&P 500 indeks merosot 1,6%.
  • Dow Jones Industrial Average menguat 0,17% (67,87 poin) di 39.375,87.
  • S&P 500 naik 0,54% (30,17 poin) menjadi 5.567,19.
  • Nasdaq Composite meningkat 0,90% (164,46 poin) ke posis 18.352,76.

Bursa saham utama Eropa menutup pekan lalu di zona merah. Investor menjadi lebih berhati-hati menjelang putaran II pemilu parlemen Perancis. Jajak pendapat terbaru menunjukkan partai sayap kanan National Rally dan sekutunya masih memimpin tetapi tampaknya gagal mencapai mayoritas. Pertumbuhan lapangan kerja AS, Juni lalu melambat, dan pengangguran meningkat meningkatkan peluang bahwa The Fede akan mampu mengendalikan inflasi tanpa mendorong perekonomian ke dalam resesi.
Indeks STOXX 600 melemah 0,18% menjadi 516,6, terbebani penurunan saham sektor perbankan (-0,9%) dan energi (minus hampir 1%). Namun secara mingguan STOXX 600 naik 1 persen. Produsen sistem chip Jerman Aixtron melambung 17,8%
  • CAC 40 Prancis melemah 0,26% (-20,16 poin) menjadi 7.675,62.
  • FTSE 100 Inggris turun 0,45% (-37,33 poin) ke 8.203,93.
  • DAX 40 Jerman menguat 0,14% (24,97 poin) di posisi 18.475,45.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York mengakhiri pekan lalu dengan melemah.Data penggajian ( payrolls ) non-pertanian AS meningkat 206.000 pekerjaan, Juni lalu. Data Mei direvisi turun tajam menjadi 218.000, dari 272.000 dalam laporan sebelumnya. Tingkat pengangguran naik menjadi 4,1%, sedikit melebihi perkiraan 4,0%. Data tersebut menumbuhkan harapan pemangkasan suku bunga the Fed pada September mendatang.
Indeks dolar (Indeks DXY) turun 0,28% ke 104,87 dan mencapai level terendah tiga minggu pada awal sesi. Dolar melemah terhadap yen. Euro juga melemah di tengah tanda-tanda bahwa Prancis mungkin akan menuju parlemen yang menggantung dalam pemilu, Minggu. Poundsterling menguat karena Partai Buruh meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum Inggris.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0840

0.0028

+0.26%

7/5/2024

Yen (USD-JPY)

160.75

-0.5300

-0.33%

7/5/2024

Poundsterling (GBP-USD)

1.2815

0.0055

+0.43%

7/5/202

Rupiah (USD-IDR)

16,277.50

-52.500

-0.32%

7/5/2024

Yuan (USD-CNY)

7.2684

0.0002

+0.00%

7/5/2024

Sumber : Bloomberg.com, 5/7/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea akhir pekan lalu ditutup turun. Kemungkinan gencatan senjata di Gaza menguat, mengalahkan sentimen kuatnya  demand  BBM musim panas dan potensi gangguan suplai akibat badai di Teluk Meksiko. Sementara itu, kemungkinan penurunan suku bunga AS semakin dekat meningkatkan ekspektasi peningkatan permintaan minyak. Sepanjang pekan lalu harga Brent dan WTI naik 0,4%,dan 2,1%.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menutup pekan lalu dengan memperpanjang kenaikan. Melambatnya lapangan kerja AS meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga the Fed pada September ke depan. Para pedagang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga kedua pada September dan Desember. Harga emas batangan naik hampir 2% selama pekan lalu.
Data lapangan kerja nonpertanian AS bertambah sebanyak 206.000 pekerjaan, Juni lalu, melebihi ekspektasi penambahan 190.000 pekerjaan baru. Imbal hasil obligasi US Treasury10 tahun merangkak turun. Harga logam berharga lainnya; perak spot melesat 3,2% ke level USD31,37 per ounce, platinum melompat 3,08% ke posisi USD1.044,6, dan paladium naik 0,4% menjadi USD1.021,71.
  • Harga emas di pasar spot melonjak 1,52% ke USD2.392,02 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 1,23% menjadi $2.398,50.

(AFP, CNBC , Reuters)