Bursa Pagi: Global Menguat, Asia Dibuka Memerah, IHSG Berpotensi Menembus 7.150
Tuesday, July 02, 2024       08:33 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (2/7), dibuka memerah, belum mampu melanjutkan tren kenaikan indeks pada sesi penutupan bursa saham utama bursa Eropa dan Wall Street.
Pasar mencermati data kenaikan inflasi Juni, Korea Selatan sebesar 2,4% namun masih di bawah ekspektasi kenaikan 2,7%.
Nilai tukar yen melemah ke posisi terendah dalam 38 tahun di 161,67 per dolar.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200 Australia sebesar 0,15%. Indeks berlanjut turun tipis 0,07% di posisi 7.745,2 pada pukul 8:25 WIB.
Indeks Kospi dan Kosdaq, Korea Selatan dibuka menurun 0,22% dan 0,39%. Kospi berlanjut merosot 0,81% ke posisi 2.781,5
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menguat 0,12% (48,69 poin) menjadi 39.679,75, setelah dibuka turun 0,41% dan Topix cenderung mendatar.
IndeksHang Seng, Hongkong dibuka turun 0,28% (-49,19 poin) menjadi 17.669,42 pada pukul 8:35 WIB. IndeksShanghai Composite, China turun tipis -,06% di 2.992,86.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan menuju 7.150, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melaju 1,08% ke 7.139. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange meningkat 0,86% ke USD19,44.
Beberapa analis memperkirakan kenaikan terbatas IHSG pada hari ini di tengah peningkatan volume transaksi harian. Secara teknikal indeks telah menembus Moving Average-60, masih berpotensi menguat terbatas namun rawan terkoreksi minor.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya Bursa Wall Street berpotensi menjadi katalis positif bagi IHSG . Selain itu, melonjaknya harga komoditas minyak sebesar 2% juga turut berpotensi memperkuat lanju IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan rentang support 7.025 dan resistance 7.250.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menghijau,dalam sesi perdagangan yang ringan menjelang libur Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli. Data PMI manufaktur ISM mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut hingga Juni. Investor menunggu rilis sejumlah data pekan ini; data lowongan kerja JOLTS, data ketenagakerjaan ADP, dan penggajian non-pertanian. Selain itu, data pesanan pabrik, indeks PMI jasa ISM, dan risalah rapat terbaru the Fed juga akan dirilis pekan ini.
Saham megacap yang dipimpin Apple dan Tesla mengangkat Nasdaq. Saham Apple, Microsoft dan Amazon.com melompay antara 2% hingga 2,9%, mendorong laju Nasdaq. Tesla melejit 6,1%. Tapi saham pabrikan semikonduktor Advanced Micro Devices dan Arm Holdings terperosok 2,8% dan 2,9%, menekan indeks Philadelphia SE Semiconductor. Saham real estat menyusut hampir 1%, karena  yield  US Treasury melonjak ke level tertinggi. Nasdaq dan S&P 500 membukukan kenaikan kuartalan ketiga berturut-turut.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,13% (50,66 poin) di 39.169,52.
  • S&P 500 bertambah 0,27% (14,61 poin) menjadi 5.475,09.
  • Nasdaq Composite meningkat 0,83% (146,70 poin) ke 17.879,30.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup menguat. Bursa saham Prancis memimpin kenaikan setelah partai National Rally (RN) mencatat perolehan 33% suara dalam putaran pertama pemilu parlemen dengan margin yang lebih kecil dari perkiraan. Laju indeks saham teredam oleh hasil survei aktivitas manufaktur di zona euro yang memburuk bulan lalu. Permintaan turun lebih cepat meski pabrikan memangkas harga. Data inflasi di lima negara bagian penting Jerman turun sepanjang Juni.
Pasar menunggu pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde dan data inflasi zona euro, Selasa ini. Indeks STOXX 600 naik 0,32% menjadi 513,04, mengakhiri empat sesi penurunan berturut-turut. Indeks perbankan Eropa melambung 2,8% didukung saham BNP Paribas, Societe Generale dan Credit Agricole. Saham teknologi merosot 0,8%. Penyedia sistem TI Jerman, Bechtle, ambles 5,9%. Anglo American anjlok 2,8%.
  • CAC 40 Prancis melaju 1,09% (81,73 poin) ke posisi 7.561,13.
  • DAX 40 Jerman naik 0,30% (55,21 poin) ke 18.290,66.
  • FTSE 100 Inggris naik tipis 0,03% (2,64 poin) di 8.166,76.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York tadi pagi berakhir menguat. Imbal hasil US Treasury bertenor panjang meningkat tajam. Dolar sempat melemah setelah data menunjukkan indeks manufaktur AS turun menjadi 48,5 pada Juni, di bawah eksepektasi 49,1. Belanja konstruksi AS periode Mei turun 0,1%, berlawanan dengan proyeksi kenaikan 0,2%. Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,1% menjadi 105,84.
Euro melesat setelah kemenangan partai sayap kanan Prancis pada putaran pertama pemilu parlemen sedikit di bawah ekspektasi. Investor semakin mewaspadai kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang untuk menopang yen. Pelemahan yen diperburuk oleh data ekonomi kuartal I Jepang yang menyusut melebihi laporan sebelumnya, menambah ketidakpastian tentang langkah Bank of Japan selanjutnya terkait suku bunga. Data terpisah memperlihatkan mood bisnis sektor jasa Jepang memburuk pada Juni.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0736

-0.0004

-0.04%

7:22 PM

Yen (USD-JPY)

161.44

-0.0200

-0.01%

7:22 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2645

-0.0005

-0.04%

7:22 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,321

-54.000

-0.33%

3:57 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2684

0.0011

+0.02%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 1/7/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melonjak sekitar 2%  Driving season  musim panas di Belahan Bumi Utara, serta kekhawatiran konflik di Timur Tengah dapat menyebar dan mengurangi pasokan minyak global, memperkuat harapan akan meningkatnya permintaan. Meningkatnya permintaan bahan bakar membantu mendongkrak harga produk minyak AS sekitar 3%, Senin kemarin.
PMI manufaktur AS mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada Juni karena permintaan tetap rendah, sementara harga yang dibayarkan oleh pabrik untuk input turun ke level terendah dalam enam bulan, memperlihatkan bahwa inflasi dapat terus mereda. Pasar akan fokus pada pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell, Selasa ini yang diikuti rilis risalah rapat terbaru FOMC , Rabu, dan data penggajian non-pertanian AS Jumat.
  • Harga Brent berjangka melonjak USD1,60 (1,9%) ke USD86,60 per barel.
  • Harga WTI berjangka melompat USD1,84 (2,3%) ke USD83,38 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berakhir cenderung menguat, didorong aksi  short covering  investor. Pasar juga didukung oleh harga minyak mentah yang kuat dan dolar AS yang lebih lemah. Aktivitas manufaktur AS terkontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada Juni dan harga inout yang dibayar pabrik turun ke level terendah dalam enam bulan di tengah melemahnya permintaan barang, mengindikasikan inflasi terus mereda.
Fokus pasar beralih ke data ketenagakerjaan AS, termasuk data penggajian non-pertanian, yang akan dirilis pekan ini, serta pernyataan Chairman Fed Jerome Powell dan rilis risalah rapat terbaru The Fed, yang akan memberi gambaran pemangkasan suku bunga The Fed. Harga logam berharga lainnya; perak spot naik 0,6% menjadi USD29,29 per ounce, platinum anjlok 1,6%ke level USD977,70, dan paladium menguat 0,1% di USD973,61.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD2.329,79 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS tak berubah di USD2.338,9 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)