Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (11/10), bursa saham Asia dibuka cenderung menguat, berusaha keluar dari tren penurunan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode September dan jumlah klaim data pengangguran mingguan AS menunjukkan kenaikan melebihi ekspektasi.
Investor Asia akan mencermati keputusan suku bunga Bank of Korea hari ini, yang memangkas suku bunga pertama sejak Maret 2022, sebesar 25 bps menjadi 3,25%.
Kementerian Keuangan China dijadwalkan akan menggelar konferensi pers, Sabut besok, yang dihadapkan akan merilis paket stimulus fiskal baru untuk emndongkrak perekonomiannya.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,19%. Indeks berlanjut berbalik turun 0,22% (-18,3 poin) menjadi 8.204,7 pad apukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka meningkat 0,8% dan Kosdaq naik 0,4%. Kospi berlanjut naik 0,37% menjadi 2.608,89.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak naik 0,41% (161,48 poin) ke 39.542,27, setelah dibuka naik 0,3% dan menguat 0,16%.
IndeksHang Seng, Hongkong dibuka melompat 2,98% (614,74 poin) ke level 21.251,98 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China turun 0,43% menjadi 3.287,87.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berusaha untuk kembali ke atas level 7.500, setelah gagal mempertahankan menuvernya di zona hijau pada sesi perdagangan kemarin dan ditutup melemah 0,28% menjadi 7.480. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange turun 0,53% menjadi USD21,65.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih akan dibayangi tekanan jual tapi berpotensi berbalik menguat terbatas. Secara teknikal, posisi indeks masih berada di area merah, rawan tertekan ke bawah level 7.450.
Tim Riset IndoPremier berpendapat, koreksi terbatas yang terjadi di Bursa Wall Street berpotensi menjadi katalis pemberat laju IHSG hari ini. Ditambah dengan berlanjutnya foreign outflow di pasar saham Indonesia juga berpotensi menjadi penghalang bagi pergerakan IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan rentang support 7.375 dan resistance 7.735.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir melemah. Rilis IHK AS di September naik 0,2% mom, dan 2,4% yoy, sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Inflasi inti naik 3,3% yoy melebihi ekspektasi kenaikan 3,2%. Data klaim pengangguran pekan lalu juga meningkat menjadi 258.000 melebihi ekspektasi 230.000. Trader memperkirakan sekitar 80% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga 25 bps, dan sekitar 20% kemungkinan mempertahankan suku bunga pada rapat November
Investor juga bersiap menyambut musim laporan keuangan kuartal III, yang diawali dengan rilis kinerja bank-bank besar, Jumat ini. Pertumbuhan laba kuartal III emiten S&P 500 diperkirakan mencapai 5% (yoy), menurut estimasi LSEG . Hanya tiga dari 11 sektor industri utama S&P 500 yang menguat. Saham sektor energi naik 0,8% di tengah lonjakan harga minyak menjelang terjangan Badai Milton. Saham Delta Air Lines dan American Airlines merosot 1% dan 1,4%. Pfizer anjlok 2,8%.
- Dow Jones Industrial Average susut 0,14% (-57,88 poin) di 42.454,12.
- S&P 500 melemah 0,21% (-11,99 poin) menjadi 5.780,05.
- Nasdaq Composite turun tipis 0,05% (9,57 poin) di 18.282,05.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup melemah. Saham pertahanan dan industri memimpin penurunan, setelah rilis data IHK AS. Investor menunggu pengumuman anggaran 2025 Prancis, dengan rencana kenaikan pajak senilai 60 miliar euro (USD65,68 miliar) dan pemotongan belanja untuk mengatasi defisit fiskal yang membengkak. Risalah rapat September ECB memperlihatkan, pembuat kebijakan tampak puas dengan penurunan inflasi tetapi mengindikasikan pelonggaran kebijakan bertahap.
Pasar memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga hampir 50 bps pada akhir tahun, menurut data LSEG . Indeks STOXX 600 melemah 0,18% menjadi 519,11. Sektor pertahanan, industri, dan teknologi merosot lebih dari 1%. Saham GSK, Inggris melesat 3,2%. Imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman turun tetapi tetap di level tertinggi satu bulan. Ketidakpastian rencana stimulus Beijing membebani sentimen.
- DAX 40 Jerman melemah 0,23% (-44,03 poin) ke 19.210,90.
- FTSE 100 Inggris turun tipis 0,07% (-6,01 poin) di 8.237,73.
- CAC 40 Prancis susut 0,23% (-18,50 poin) menjadi 7.541,59.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York dini hari tadi ditutup sedikit menguat. Investor mencermati rilis data tenaga kerja dan inflasi konsumen, yang mengindikasikan kemungkinan berlanjutnya pemangkasan suku bunga The Fed. IHK September AS meningkat 0,2%, namun secara tahunan naik 2,4%, ekspansi tahunan terkecil sejak Februari 2021. Warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran melonjak minggu lalu, sebagian didorong oleh Badai Helene dan PHK di Boeing.
Imbal hasil US Treasury bertenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai ekspektasi suku bunga, turun 2,8 basis poin menjadi 3,989%. Yen menguat. Deputi Gubernur Bank of Japan, Ryozo Himino mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut jika ekonomi bergerak sesuai proyeksi bank sentral. Euro melemah terhadap dolar AS. Indeks Dolar (Indeks DXY) naik tipis 0,07% di 102,96.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.0934 | 0.0000 | 0.00% | 7:16 PM |
Yen (USD-JPY) | 148.66 | 0.0900 | +0.06% | 7:16 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3058 | -0.0001 | -0.01% | 7:16 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 15,677.50 | 48.000 | +0.31% | 3:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.0765 | -0.0048 | -0.07% | 2:59 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 10/10/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir melesat sekitar 4%. Permintaan BBM AS melonjak sebelum Badai Milton menerjang Florida. Badai Milton menerjang Florida, sekitar seperempat jumlah SPBU kehabisan bensin dan memutus aliran listrik ke lebih dari 3,4 juta rumah dan bisnis. Harga bensin berjangka AS memimpin kenaikan energi melesat sekitar 4,1%.
Risiko pasokan Timur Tengah dan tanda-tanda pertumbuhan permintaan energi di AS dan China juga mendukung harga minyak.Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengancam bahwa setiap serangan terhadap Iran akan "mematikan, tepat, dan mengejutkan." Di Yaman, Houthi mengancam akan menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Samudra Hindia. Sementara itu, negara-negara Teluk khawatir fasilitas minyak mereka akan diserang oleh sekutu Teheran jika konflik meningkat.
- Harga Brent berjangka melesat USD2,82 (3,7%) ke USD79,40 per barel.
- Harga WTI berjangka melompat USD2,61 (3,6%) ke USD75,85 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup naik. Trader meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan setelah rilis data ekonomi terbaru AS. IHK September AS naik sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, tetapi pertumbuhan inflasi tahunan merupakan yang terkecil dalam lebih dari tiga setengah tahun. Klaim tunjangan pengangguran mingguan naik menjadi 258.000 hingga 5 Oktober lalu, melebihi perkiraan 230.000.
Pasar sekarang melihat kemungkinan 80% untuk pemangkasan suku bunga the Fed 25 bps bulan depan menurut FedWatch Tool CME Group. Investor menunggu rilis data Indeks Harga Produsen AS, Jumat ini. Peristiwa geopolitik yang meningkat dan permintaan yang kuat oleh bank sentral merupakan katalis positif lainnya untuk emas. Harga logam berharga lainnya; perak spot melonjak 1,7% ke USD31,02 per ounce, platinum melompat 2,4% ke posisi USD967,17, dan paladium melesat 3% ke level USD1.070,50.
- Harga emas spot naik 0,6% menjadi USD2.623,58 per ounce.
- Harga emas berjangka AS naik 0,5% ke USD2.639,30 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)