Ipotnews - Bursa saham Asia membuka sesi perdagangan di pengujung Juni 2025,Senin (30/6), dengan bergerak menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada penutupan sesi perdagangan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street akhir pekan lalu. Investor mencermati serangkaian data ekonomi AS yang mendorong pemotongan suku bunga The Fed, serta perundingan tarif dagang AS dengan China, Eropa dan sejumlah negara lain.
Di Asia, Korea Selatan dan Jepang akan merilis data produksi industri untuk bulan Mei serta pembacaan indeks manajer pembelian (PMI) Tiongkok untuk bulan Juni.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,3%. Indeks berlanjut menguat 0,19% (16,2 poin) menjadi 8.530,4 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka meningkat 0,63% dan Kosdaq cenderung flat. Kospi berlanjut naik 0,49% menjadi 3.071,04.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melonjak 1,42% (570,15 poin) ke level 40.720,94, setelah dibuka melaju 1,13% dan Topix meningkat 0,77%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berusaha melanjutkan tren kenaikan meski masih rentan berbalik melemah, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan meningkat 0,96% ke 6.897. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange menutup pekan lalu dengan sedikit melemah 0,06% di posisi USD17,49.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan bergerak variatif, cenderung menanjak namun masih rawan berbalik melemah. Secara teknikal, dalam jangka pendek indeks masih berpotensi melanjutkan tren koreksi. Area support IHSG berada di kisaran 6.830-6.870, sementara area resistance berada di 6.930-7.000.
Analis Indo Premier berpendapat, tekanan faktor internal - seperti potensi melebarnya defisit anggaran, pembentukan Danantara, melambatnya pertumbuhan ekonomi, serta perlambatan kinerja perbankan hingga ancaman tarif respirokal AS - menjadi penekan kinerja IHSG dan Rupiah disepanjang tahun ini. Kinerja terbatas di tengah fundamental yang tetap kuat membuat valuasi indeks menjadi lebih atraktif dibandingkan negara emerging market lainnya - membuka potensi pivot poin bagi pasar saham dan rupiah untuk melanjutkan penguatan.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, dipicu harapan kesepakatan dagang dan data ekonomi yang mendukung prospek pemangkasan suku bunga. Data PCE Mei, AS menunjukkan konsumsi pribadi turun, tapi inflasi tetap di atas target 2% Fed. Survei sentimen konsumen AS, Universitas Michigan, menunjukkan perbaikan meski belum kembali ke level akhir 2024. AS-China sepakat mempercepat pengiriman mineral kritis. Kesepakatan dagang 18 negara ditargetkan rampung sebelum September.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq bertengger di level penutupan tertinggi sepanjang masa. Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor konsumsi diskresioner mencatat keuntungan terbesar, sementara saham energi menjadi yang terlemah. Saham Micron membangkitkan opetimisme pada saham terkait AI setelah memberikan proyeksi optimistis. Nvidia melonjak 1,8%, mendekati kapitalisasi pasar USD4 triliun. Nike melambung 15,2%.
- Dow Jones Industrial Average melaju 1,00% (432,43 poin) ke 43.819,27.
- S&P 500 bertambah 0,52% (32,05 poin) menjadi 6.173,07.
- Nasdaq Composite naik 0,52% (105,55 poin) ke 20.273,46.
Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan menguat. Investor mencermati kesepakatan pengiriman mineral penting dari China ke AS jelang tenggat tarif awal Juli. Pejabat AS dan UE terus membahas proposal dagang baru, meski potensi kegagalan masih terbuka. IHK Prancis naik tak terduga pada Juni, menghentikan tren penurunan. Spanyol juga mencatat kenaikan inflasi bulan ini.
Indeks STOXX 600 melaju 1,14% ke 543,63. dipimpin lompatan sektor otomotif dan barang mewah, sebesar 4,1% dan 2,5%, seiring harapan gencatan dagang AS-China. Porsche melejit 7,6% setelah dikabarkan berencana menjualan unit MHP lebih dari 1 miliar euro. Sektor energi tertekan oleh turunnya harga minyak setelah ketegangan di Selat Hormuz mereda. JD Sports melejit 7,6%, Puma dan Adidas meloncat 3% dan 3,8%., didorong kinerja Nike yang melampaui ekspektasi. Amplifon terjungkal 7,3%
- CAC 40 Prancis melompat 1,78% (134,24 poin) ke 7.691,55.
- DAX 40 Jerman melonjak 1,62% (383,92 poin) ke 24.033,22.
- FTSE 100 Inggris meningkat 0,72% (63,31 poin) ke 8.798,91.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Pernyataan mengejutkan Presiden AS Trump tentang penghentian negosiasi dagang dengan Kanada dan ancaman untuk membom Iran, mendongkrak dolar yang sebelumnya melemah. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan berbagai kesepakatan dagang AS dengan negara lain mungkin bisa diselesaikan sebelum September.
Data belanja konsumen AS turun pada Mei, namun kenaikan inflasi bulanan tetap moderat. Klaim pengangguran mingguan berkelanjutan mencapai level tertinggi sejak November 2021. Data PDB kuartal I mencerminkan penurunan belanja konsumen, mendorong ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed. Dolar Kanada melemah setelah Trump merespons pajak digital Kanada dengan menghentikan negosiasi. Indeks dolar (Indeks DXY) naik 0,26% menjadi 97,40.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change |
Euro (EUR-USD) | 1.1718 | 0.0017 | +0.15% |
Yen (USD-JPY) | 144.65 | 0.2300 | +0.16% |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3716 | -0.0012 | -0.09% |
Rupiah (USD-IDR) | 16,194.50 | -14.500 | -0.09% |
Yuan (USD-CNY) | 7.1727 | 0.0052 | +0.07% |
Sumber : Bloomberg.com, 27/6/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea menguat tipis di akhir pekan lalu, namun secara mingguan anjlok sekitar 12%, penurunan terbesar sejak Maret 2023. Pasar juga terpukul setelah OPEC + dilaporkan akan menambah produksi 411.000 bph pada Agustus, menyusul rencana serupa untuk Juli, sehingga memicu aksi jual. Analis menyebut pasar kembali fokus pada faktor fundamental, bukan geopolitik, dalam penentuan harga.
Harga sempat terdongkrak ekspektasi permintaan tinggi dan data inventaris AS yang menunjukkan penurunan stok. Stok gasoil independen di hub penyimpanan Amsterdam-Rotterdam-Antwerp (ARA) mencapai level terendah dalam setahun, sementara inventaris middle distillates Singapura turun, menunjukkan penguatan permintaan global. Impor minyak Iran oleh China melonjak, mencapai rekor 1,8 juta boh pada 1-20 Juni.
- Harga Brent berjangka menguat 4 sen (0,1%) di USD67,77 per barel.
- Harga WTI berjangka naik 28 sen (0,4%) menjadi USD65,52 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup anjlok hingga 2%, ke level terendah dalam hampir sebulan. Kesepakatan percepatan ekspor mineral tanah jarang AS-China. Ketegangan geopolitik mereda, memicu aksi ambil untung dari investor yang sebelumnya memburu aset safe haven .
Secara mingguan, emas spot terperosok 2,8%. Data terbaru menunjukkan belanja konsumen AS turun pada Mei, sementara angka inflasi bulanan tetap moderat, mendorong spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed mulai September. Harga logam berharga lainnya; perak spot anjlok 1,4% ke USD36,10 per ounce, platinum ambles 5,3% ke level USD1.341,57, dan paladium naik 0,5% menjadi USD1.137,92.
- Harga emas di pasar spot anjlok 1,5% ke USD3.277,17 per ounce.
- Harga emas berjangka AS embles 1,8% ke US$3.287,6 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)