Bursa Pagi: Dibuka Mixed Asia Bergerak Menguat, IHSG Variatif Berpeluang Naik
Friday, July 26, 2024       08:25 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (26/7), bursa saham Asia dibuka  mixed , berusaha mengakhiri aksi jual yang melanda pada sesi perdagangan kemarin.
Pelaku pasar mencermati data inflasi Tokyo periode Juli yang sedikit melambat menjadi 2,2% dari 2,3% di bulan sebelumnya. Inflasi inti - tidak termasuk harga makanan - tidak berubah di 2,2% sesuai ekspektasi. Tapi angka inflasi yang tidak memperhitungkan harga makanan dan energi, turun menjadi 1,5% dari 1,8%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan peningkatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,87%. Indeks berlanjut naik 0,62% (48,8 poin) menjadi 7.910 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka meningkat 0,63% dan Kosdaq naik 0,39%. Kospi berlanjut bertambah 0,46% menjadi 2.723,06.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menguat 0,14% (52,33 poin) menjadi 37.921,84, setelah dibuka melemah 0,1%, dan Topix berkurang 0,18%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,44% (74,7 poin) menjadi 17.079,67 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China dibuka turun tipis 0,07% di 2.884,86.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berisiko menghadapi tekana penrunan namun berpeluang berbalik arah. IHSG mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan turun 031% menjadi 7.240. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange turun 0,40% ke USD19,94.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG akan melanjutkan tren penurunan jangka pendek, namun dukungan aksi beli asing berpeluang mengangkat indeks. Indikasi terjadinya  panic selling  pada perdagangan kemarin  -  nilai transaksi meningkat di tengah penurunan indeks - berpeluang mereda .  Secara teknikal indeks mulai menguji level support 7.200 yang juga merupakan  neckline  pada pembentukan pola  double top .
Tim Riset IndoPermier berpendapat, terkoreksinya mayoritas bursa Wall Street yang disebabkan oleh turunnya saham-saham teknologi dan tumbuhnya ekonomi AS yang berada di atas ekspektasi akan menjadi sentimen negatif untuk indeks hari ini. Sementara adanya pemangkasan suku bunga MLF Bank Sentral China diharapkan dapat menahan sentimen negatif dari AS.
IHSG diprediksi akan bergerak variatif cenderung melemah dengan rentang support 7.206 dan resistance 7.297.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir variatif. PDB AS kuartal II tumbuh 2,8% melebihi sekpektasi 2%. Inflasi mereda, sehingga ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve pada September tetap utuh. Pasar menunggu rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), Jumat, untuk kemungkinan dimulainya pemotongan suku bunga Fed lebih awal. Indeks Volatilitas Cboe ditutup di posisi 18,46, level tertinggi baru dalam 14 minggu.
Investor mempercepat rotasi mereka ke saham-saham  small-cap  dan sektor lain di luar teknologi berkapitalisasi besar. Indeks Russell 2000 melonjak 1,3%, dan S&P Small Cap 600 melonjak 1,4%. Meta Platforms, Microsoft dan Nvidia anjlok antara 1,7% dan 2,4%. Alphabet ambles 3,1%, tapi Tesla menguat. IBM melesat 4,3%. American Airlines dan Southwest Airlines melejit 4,2% dan 5,5%. Old Dominion dan JBHunt juga melesat 5,7% dan 4,3%. Dow Jones Transportation Average melaju 1,3%. Ford rontok 18,4%
  • S&P 500 turun 0,51% (-27,91 poin) menjadi 5.399,22.
  • Nasdaq Composite drop 0,93% (-160,69 poin) ke posisi 17.181,72.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,20% (81,20 poin) ke 39.935,07.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup tergelincir, terbebani serangkaian laporan keuangan yang suram di beberapa sektor, termasuk teknologi dan barang mewah. Perburuan aset  safe haven  global semakin menekan indeks acuan. Aksi jual saham teknologi di bursa Wall Street semakin membebani indeks. Di tengah aksi jual global, investor beralih ke aset yang kurang berisiko, termasuk obligasi jangka pendek. Survei terhadap sekitar 9.000 manajer menunjukkan moral bisnis Jerman turun pada Juli.
Indeks STOXX 600 melorot 0,72% ke 508,63, dipimpin kejatuhan harga saham media sebesar 3% . Universal Music Group terpenggal 23,5%. Saham Kering ambles 7,5%. Indeks 10 perusahaan barang mewah terbesar Eropa anjlok sekitar 1,7%. Sektor teknologi terperosok 2,8%. Saham BE Semiconductor Industries, Belanda dan STMicroelectronics, Paris rontok 14% dan 13,7%. ASMI dan ASML ambles sekitar 4%. Saham otomotif Eropa anjlok 1,7%, terseret kejatuhan Stellantis dan Renault 8,7% dan 7,5%.
  • FTSE 100 Inggris naik 0,40% (32,66 poin) menjadi 8.186,35.
  • DAX 40 Jerman turun 0,48% (-88,74 poin) ke 18.298,72.
  • CAC Prancis merosot 1,15% (86,71 poin) ke level 7.427,02.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup mendatar. Ekonomi AS tumbuh lebih cepat ketimbang ekspektasi. Estimasi awal menunjukkan PDB AS kuartal II tumbuh 2,8% yoy, melebihi ekspektasi kenaikan 2,0%. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) meningkat 2,9% setelah melonjak 3,7% pada kuartal I. Data ini mengurangi proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed pada September, atau pelonggaran kebijakan Federal Reserve pada rapat pekan depan.
Bursa ekuitas Wall Street pulih kembali. Kejatuhan saham global dalam sesi sebelumnya mendorong investor menuju aset yang secara tradisional aman seperti franc Swiss dan yen. Yen tersungkur dari level tertinggi 2,5 bulan terhadap dolar AS, meski pasar keuangan relatif stabil. Investor menunggu hasil rapat Bank of Japan pekan depan. Euro sedikit menguat. Dolar melemah terhadap franc. Indeks Dolar (Indeks DXY) mendatar di 104,36.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0849

0.0003

+0.03%

7:16 PM

Yen (USD-JPY)

153.76

-0.1800

-0.12%

7:16 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2854

0.0003

+0.02%

7:16 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,250

35.000

+0.22%

3:56 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2469

-0.0166

-0.23%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 25/7/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup menguat. Data ekonomi AS yang solid memicu ekspektasi permintaan minyak mentah yang lebih tinggi, tetapi dibatasi oleh kekhawatiran impor minyak China yang lebih rendah. Ekonomi AS kuartal II tumbuh melebihi ekspektasi, sementara inflasi mereda, mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September.
Pengamat mengatakan data tersebut menyiratkan ekonomi berjalan dengan baik, mengindikasikan 'soft landing' pada ekonomi AS. Data resmi China menunjukkan impor minyak dan pengoperasian kilang tahun ini cenderung lebih rendah daripada 2023. Permintaan bahan bakar melemah di tengah pertumbuhan ekonomi yang lamban. Bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga dalam upaya untuk menopang ekonominya yang tertatih-tatih.
  • Harga Brent kontrak September naik 66 sen (0,81%) ke USD82,37 per barel.
  • Harga WTI kontrak September naik 69 sen (0,89%) jadi USD78,28 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melemah. Aksi ambil untung muncul setelah kenaikan baru-baru ini, ketika trader menunggu rilis data ekonomi AS sebagai petunjuk pemangkasan suku bunga The Fed. Mantan Presiden The Fed New York, Bill Dudley, mengatakan bank sentral harus memangkas suku bunga minggu depan dengan mengacu pada data ketenagakerjaan AS terkini. Pasar melihat peluang 100% untuk penurunan suku bunga pada September.
Trader menunggu rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, Jumat ini. Sementara itu, data net impor emas China melalui Hongkong, Juni lalu, anjlok 18% dari bulan sebelumnya, menurut Departemen Sensus dan Statistik Hongkong. Lonjakan harga bullion baru-baru ini membebani permintaan perhiasan. Harga logam berharga lainnya; perak spot ambles 4,2% ke level USD27,77 per ounce, platinum anjlok 1,4% ke USD934,85, dan paladium drop 2,8% ke posisi USD907,08.
  • Harga emas di pasar spot anjlok 1,8% ke USD2.355,22 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS ambles 2,6% ke USD2.353,50 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)