Bursa Siang: IHSG Lengser, Saham Asia Berotot, Investor Tinggalkan Emiten Tekno
Tuesday, January 14, 2025       12:22 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) lengser keprabon saat tutup sesi I perdagangan hari Selasa (14/1). IHSG jatuh 36 poin (-0,50%) ke level 6.981.
Volume perdagangan mencapai 88,55 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp5,21 triliun.Sektor keuangan menjadi penyeret utama IHSG ke zona merah. Sektor tersebut drop 1,42%. Sedangkan sektor basic industry menjadi yang terkuat, naik 1,08%.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Bursa Asia
Pasar saham Asia sebagian besar menghijau pada trading hari Selasa (14/1) setelah sesi beragam di Wall Street. Indeks Dow Jones melonjak dan Nasdaq tergelincir karena investor beralih dari saham teknologi.
Investor akan terus memantau rupee India setelah melemah ke rekor terendah terhadap dolar AS. India pada hari Senin melaporkan data inflasi untuk bulan Desember, yang menurun selama dua bulan berturut-turut dari tahun ke tahun, sedikit di bawah ekspektasi sebesar 5,22%. Angka inflasi India ini meningkatkan kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga.
Di AS, Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) naik semalam, mengungguli pasar. Sementara Nasdaq Composite merosot karena para pedagang terus menjual saham-saham teknologi utama yang telah mendorong pasar bullish.
Indeks Dow naik 358,67 poin (+0,86%) ditutup pada level 42.297 karena investor beralih ke saham nonteknologi seperti Caterpillar, JPMorgan, dan UnitedHealth. Sementara itu, indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi turun 0,38% menjadi 19.088. Indeks S&P 500 naik tipis 0,16% dan berakhir pada level 5.836.
Ketiga indeks acuan mengalami penurunan selama dua minggu terakhir. Saham teknologi menyebabkan kerusakan paling besar.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) -2,25%
Topix (Jepang) -1,58%
Shanghai Composite (China) +1,75%
Shenzhen Component (China) +2,42%
CSI-300 (China) +1,74%
Hang Seng (Hong Kong) +1,41%
Kospi (Korsel) +0,38%
Taiex (Taiwan) +0,88%
ASX-200 (Australia) +0,37%
Currency
USD/JPY (Yen) drop ke 157,56/+0,05%
USD/SGD (Dolar Singapura) melemah ke 1,3697/+0,01%
AUD/USD (Dolar Australia) melemah ke 0,6191/+0,23%
USD/IDR (Rupiah) naik ke 16.266/-0,10%
USD/CNY (Yuan) menguat ke 7,3305/-0,02%
USD/MYR (Ringgit) menguat ke 4,5015/-0,19%
USD/THB (Baht) merosot ke 34,7080/+0,09%
Oil
Harga minyak melemah pada perdagangan hari Selasa (14/1) karena dampak sanksi baru AS terhadap minyak Rusia tetap menjadi fokus utama pasar.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 28 sen menjadi $80,73 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 18 sen menjadi $78,64 per barel.
Harga melonjak 2% pada hari Senin setelah Departemen Keuangan AS pada hari Jumat menjatuhkan sanksi pada Gazprom Neft dan Surgutneftegas serta 183 kapal yang memperdagangkan minyak sebagai bagian dari apa yang disebut "armada bayangan" kapal tanker Rusia.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

berita terbaru