JAKARTA, investor.id -Pasar saham Asia Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Senin (21/10/2025) seiring para investor menantikan rilis sejumlah data ekonomi penting dari China yang diperkirakan menunjukkan perlambatan pertumbuhan.
Analis yang disurvei Reuters memperkirakan ekonomi China melambat pada kuartal III-2025, dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan sebesar 4,8% secara tahunan untuk periode Juli-September 2025, turun dari 5,2% pada kuartal sebelumnya.
Di Jepang indeks Nikkei 225 naik 1,6%, sementara Topix menguat 1,43% pada awal perdagangan. Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 0,36% setelah mencetak rekor tertinggi selama tiga hari berturut-turut pada pekan lalu, sedangkan Kosdaq naik 1,13%.
Futures indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong tercatat di level 25.863, lebih tinggi dibanding penutupan HSI pada Jumat (17/10/2025) di posisi 25.247,1. Sementara itu, indeks S&P/ ASX 200 Australia justru dibuka turun tipis 0,1%.
Dari Wall Street, tiga indeks utama Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Jumat. Dow Jones Industrial Average naik 238,37 poin atau 0,52% menjadi 46.190,61. S&P 500 meningkat 0,53% ke level 6.664,01, sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,52% ke posisi 22.679,98.
Kenaikan tersebut terjadi setelah investor merespons sinyal pelunakan sikap AS terhadap pembicaraan dagang dengan China dan berupaya mengabaikan kekhawatiran kredit yang sempat memicu aksi jual besar pada saham perbankan regional sehari sebelumnya.

Sumber : investor.id