Bursa Pagi: AS-Asia Cenderung Melemah, IHSG Diprediksi Mixed Masih Berpeluang Menguat
Thursday, May 02, 2024       08:37 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (2/5), dibuka cenderung melemah, melanjutkan tren pergerakan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham Wall Street, setelah rapat Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga.
Chairman The Fed, Jerome Powell menurunkan kemungkinan kenaikan suku bunga, mengurangai kekhawatiran kemungkinan ketidakmampuan The Fed untuk menurunkan inflasi.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,2%. Indeks berlanjut menguat 0,16% menjadi 7.581,9 pada pukul 8:25 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melemah 0,1%, dan Kosdaq berkurang 0,1%. Kospi berlanjut turun tipis 0,08% di posisi 2.689,78.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang turun 0,32% (-132,29 poin) menjadi 38.150,76,setelah dibuka melorot 0,7% dan Topix turun 0,4%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan bergerak mixed, tapi masih berpeluang melanjutkan penguatan, setelah mengakhiri sesi perdagangan akhir Paril dengan kenaikan 1,1% ke posisi 7.234. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange naik 0,29% menjadi USD20,83.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari masih berpeluang melanjutkan proses kenaikan, namun Secara teknikal pergerakan indeks masih tertahan di Moving Average-60, tidak menutup kemungkinan akan terkoreksi untuk menguji yang lebih tinggi di atas 7.250.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, IHSG dibuka gap up pada perdagangan sebelumnya serta ditutup menghijau. Terjadi inflow pada pasar reguler sebesar lebih dari 900 bio, setelah mengalami outflow selama 2 pekan berturut-turut. IHSG tengah menguji EMA 20 dan 50 untuk terjadi reversal trend dari down trend menjadi uptrend
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang support 7.165 dan resistance 7.325.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup variatif. Rapat FOMC memutuskan untuk mempertahankan Fed funds rate berada di 5,25%-5,50%, sesuai ekspektasi. Para petinggi the Fed menyoroti bahwa bulan-bulan pertama 2024 tidak banyak kemajuan dalam penurunan inflasi. Rilis data lowongan pekerjaan AS turun ke level terendah dalam tiga tahun. Dari 11 sektor utama di S&P 500, saham energi turun terbesar, sementara sektor utilitas memimpin kenaikan.
Dari 310 emiten di S&P 500 yang sudah merilis kinerjanya, sekitar 77% diantaranya membukukan laba di atas konsensus, menurut LSEG . Pertumbuhan agregat laba S&P 500 kuartal I diperkirakan sebesar 6,6% (yoy) naik dari ekspektasi 5,1% pada 1 April lalu. Indeks Semikonduktor Philadelphia anjlok 3,5%. Saham Advanced Micro Devices dan Super Micro Computer rontok 9,0% dan 14%. Amazon.com dan Johnson & Johnson melesat 2,2% dan 4,6%. Starbucks terjungkal 15,9%.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,23% (87,37 poin) di 37.903,29.
  • S&P 500 turun 0,34% (-17,3 poin) menjadi 5.018,39.
  • Nasdaq Composite turun 0,33% (-52,34 poin) menjadi 15.605,48.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup dengan mencatatkan bursa saham Inggris di zona merah, ketika sebagian besar bursa saham Eropa tutup karena libur Hari Buruh. Investor menunggu komentar dari Chairman Fed Jerome Powell mengenai pandangan bank sentral terkait potensi penurunan suku bunga. Sektor manufaktur Inggris kembali terkontraksi sepanjang April dan tekanan biaya meningkat.
Pasar uang mengantisipasi penurunan suku bunga AS sebesar 30 bps tahun ini, turun dari perkiraan awal 150 bps pada 2024, menurut data LSEG .Trader memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 38 bps dari Bank of England dan hampir 60 bps dari Bank Sentral Eropa pada tahun ini. Saham minyak dan gas anjlok 1,7% karena harga minyak merosot lebih dari 2% ke level terendah dalam tujuh minggu. Saham GSK melonjak 1,9%. Shell dan Haleon anjlok 1,5% dan 2,5%. Aston Martin ambles 6,7%.

  • FTSE 100 Inggris melemah 0,28% (-22,89 poin) menjadi 8.121,24.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah. Yen melonjak terhadap dolar AS. Pelaku pasar mencurigai otoritas moneter Jepang berada di pasar untuk menopang yen. Pelaku pasar mengatakan langkah tersebut terjadi tepat setelah pasar saham Wall Street tutup dan Chairman The Fed Jerome Powell menyelesaikan konferensi pers keputusan suku bunga.Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,6% menjadi 105,69.
Laporan Ketenagakerjaan ADP, memperlihatkan data  private payrolls  AS meningkat melebihi ekspektasi pada April lalu, dan merevisi lebih tinggi data bulan sebelumnya. The Fed mengisyaratkan masih condong ke arah pengurangan biaya pinjaman, namun perlu mendapatkan "keyakinan lebih besar" bahwa inflasi akan terus turun."Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat kekurangan kemajuan lebih lanjut menuju sasaran inflasi 2% yang ditetapkan Komite," kata The Fed dalam pernyataannya.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0714

0.0002

+0.02%

7:24 PM

Yen (USD-JPY)

155.65

1.0800

+0.70%

7:23 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2533

0.0006

+0.05%

7:23 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,259

4.0000

+0.02%

4/30/2024

Yuan (USD-CNY)

7.2410

0.0120

+0.17%

4/30/2024

Sumber : Bloomberg.com, 01/5/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi jatuh sekitar 3% ke level terendah dalam tujuh pekan. Persediaan minyak mentah AS dan prospek perjanjian gencatan senjata di Timur Tengah meningkat, sementara harapan penurunan suku bunga the Fed dalam jangka pendek memudar. Di pasar energi lainnya, harga minyak solar berjangka AS ditutup pada level terendah sejak Juli 2023, sementara bensin AS berada di posisi terendah dalam tujuh pekan.
Badan Informasi Energi (EIA) AS mengatakan cadangan minyak mentah bertambah 7,3 juta barel selama pekan lalu, jauh di atas ekspektasi pengurangan 1,1 juta barel, dan peningkatan 4,9 juta barel dalam data American Petroleum Institute (API). Persediaan bensin meningkat 0,3 juta barel, jauh di atas ekspektasi penurunan 1,1 juta barel. Harapan terwujudnya perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas terganggu oleh pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu yang akan melanjutkan serangan di kota Rafah, Gaza selatan.
  • Harga Brent pengiriman Juli anjlok USD2,89 (-3,4%) ke USD83,44 per barel.
  • Harga WTI berjangka ambles USD2,93 (-3,6%) ke level USD79,00 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melonjak lebih dari 1%. Dolar dan imbal hasil US Treasury anjlok setelah keputusan suku bunga The Fed dan pidato Chairman Powell.The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan menekankan "minimnya kemajuan lebih lanjut" menuju sasaran inflasi 2%. Pergerakan suku bunga The Fed berikutnya kemungkinan besar tidak akan berupa kenaikan, ungkap Chairman Jerome Powell.
Sementara itu, data  private payrolls  AS April menunjukkan peningkatan melebihi perkiraan, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja mempertahankan momentumnya pada awal kuartal II. Harga logam berharga lainnya; perak di pasar spot melejit 2% ke USD26,81 per ounce, platinum melesat 2,5% ke level USD956,75, dan paladium menguat 0,1% menjadi USD954,50.
  • Harga emas di pasar spot melonjak 1,7% ke USD2.323,38 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS 0,4% lebih tinggi di USD2.311 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)