Bursa Sore: Pasar Alih Fokus Dari Krisis Bank ke Data Inflasi AS, Ekuitas Asia Berkibar, IHSG Landai
Friday, March 31, 2023       15:59 WIB

Ipotnews - IHSG melemah secara minor mengantarkan IHSG menetap di zona merah saat akhir perdagangan hari Jumat (31/3/2023). IHSG melemah tipis -0,05 persen (-4 poin) ke posisi 6.805. Sektor teknologi di posisi terlemah turun -0,74 persen. Sedangkan sektor energi terkut, naik +0,83 persen.
Total nilai transaksi sebesar Rp9,58 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 162,86 juta lot saham. Rupiah naik 0,34% terhadap USD ke level Rp14.995 (03.30 PM).
Indeks LQ45 -0,21% ke 937.
Indeks IDX30 -0,22% ke 488.
Indeks IDX80 -0,11% ke 130.
Indeks JII -0,23% ke 571.
Indeks Kompas100 -0,09% ke 1.156.
Indeks Sri Kehati -0,16% ke 423.
Indeks SMinfra18 -0,33% ke 307.
Top Gainer LQ45: , , , , , ,
Top Loser LQ45: , , , , , ,
Saham Teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Market saham Asia menguat pada perdagangan terakhir kuartal I tahun ini. Pelaku pasar mengantisipasi sesi badai setelah inflasi Jerman secara mengejutkan melambat penurunannya dari perkiraan sehingga mendorong spekulasi data inflasi AS.
Investor menyambut baik rencana perombakan besar-besaran oleh Alibaba Group, menganggapnya sebagai sinyal bahwa tindakan keras Beijing terhadap perusahaan teknologi telah berakhir. Saham Alibaba melonjak 3,5% pada hari Jumat, membawa kenaikan mingguannya menjadi 17%. Perusahaan e-commerce China JD.com Inc melonjak 6% setelah perusahaan tersebut mengatakan berencana untuk melakukan spin-off properti dan unit industrinya.
Pasar mengalihkan fokus mereka kembali ke inflasi dan prospek kenaikan suku bunga di tengah harapan bahwa gejolak perbankan baru-baru ini sebagian besar telah teratasi. Ekonom memperkirakan indeks PCE turun menjadi 0,4% pada Februari dari Januari ketika naik 0,6%.
Semalam, tiga pejabat Fed membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, meskipun dua dari mereka mencatat bahwa masalah sektor perbankan dapat menghasilkan cukup hambatan pada perekonomian untuk membantu mendinginkan tekanan harga lebih cepat dari yang diharapkan.
Indeks MSCI Asia (tidak termasuk Jepang) +0,7%
Indeks Nikkei 225 (Tokyo) +0,93% ke 28.041
Indeks Topix (Tokyo) +1,02% ke 2.003
Indeks Shanghai Composite (China) +0,36% ke 3.272
Indeks Shenzhen Component (China) +0,64% ke 11.726
Indeks Hang Seng (Hong Kong) +0,45% ke 20.400
Indeks Kospi (Korsel) +0,97% ke 2.476
Indeks Taiex (Taiwan) +0,12% ke 15.868
Indeks S&P/ASX200 (Australia) +0,78% ke 7.177
Currency
Yen melemah 0,48% terhadap USD ke level 133,34. Dolar Singapura terkoreksi 0,17% terhadap USD ke level 1,329. Dolar Australia melemah 0,51% terhadap USD ke level $0,6673.
Mata uang Asia menghijau pada akhir pekan ini. Para investor mengalihkan fokus dari krisis perbankan global ke rilis data inflasi AS yang akan dirilis petang ini waktu setempat. Diperkirakan memberikan penyegaran baru dalam rencana kebijakan moneter the Fed.
Rupiah di jalur rekor kenaikan tertinggi. Rupee India naik 0,2 persen. Yuan menguat 0,1 persen. Sementara Won Korsel dan Ringgit Malaysia naik masing-masing 0,3 persen.
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa menguat di sesi opening pada perdagangan hari Jumat (31/3/2023). Market Eropa hijau menjelang rilis data inflasi AS pada sore hari ini waktu setempat.Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 naik 0,2 persen ditopang penguatan mayoritas sektor saham. Indeks DAX Jerman +0,24% ke level 15.559, Indeks FTSE Inggris +0,09% ke 7.627, Indeks CAC Prancis +0,31% ke 7.285.
Minyak
Harga minyak tergelincir turun pada perdagangan hari Jumat (31/3/2023) sore di pasar Asia. Tekanan harga terjadi seiring sentimen bullish terkait demand dari China dan potensi gangguan suplai di Timur Tengah. Sentimen tersebut dirusak oleh ketidakpastian data ekonomi AS yang akan dirilis petang ini waktu setempat. Laju harga minyak Brent drop 33 sen pada harga USD78,94 per barel. Sementara minyak WTI melemah 22 sen ke level USD74,15 per barel.
(idx/cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin