Jadikan Buffer Saat IHSG Dalam Gejolak, Sederet ETF Berikut Layak Masuk Portofolio
Thursday, April 18, 2024       09:27 WIB

Ipotnews - Seiring potensi rebound IHSG karena tekanan jual yang menipis, ETF Desk Indo Premier Sekuritas merekomendasikan investor untuk tetap memilih ETF karena memiliki emiten dengan fundamental baik dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Di sisi lain, jikapun pasar bergerak ke pelemahan, ETF dapat menjadi buffer.
"Untuk pilihannya, kami melihat ETF yang berisi sektor finansial yang tinggi (>50% bobot) dapat menjadi pilihan investor. Pilihan ETF lainnya antara lain (Premier ETF SriKehati), (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF).
Global Market Wrap
Wall Street tercatat koreksi kemarin dengan sektor teknologi yang tertekan. Sementara disisi lain, pasar obligasi 10Y US Bonds turun ke level 4.59% sementara DXY -0.4% dan dari komoditas, emas -1.1% dan minyak -3% ke 82.8/barel menyusul naiknya inventory minyak US ke level tertinggi sejak 9 bulan terakhir. Coking Coal melonjak naik +5.7% menyusul tingginya demand impor dari India yg mencapai rekor tertinggi sejak 10 tahun terakhir.
Domestik, Kemarin, Moody's mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil. Sementara tekanan jual tampak mereda di IHSG dengan potensi rebound di hari ini.
Berikut update pasar untuk hari ini:
Consumer Discretionary: 1Q24F Preview, kami estimasi dan akan melanjutkan trend yang kuat di 1Q24F karena efek lebaran sementara dan berpotensi mencatat SSSG yang flat di kuartal ini. dan mencatatkan eksposur yang lebih terhadap USD namun pelemahan Rupiah dapat terkendali oleh mereka. Maintain Neutral.
Policy: OJK secara resmi menghentikan aturan restrukturisasi Covid-19 untuk industri keuangan dan financing. Per Feb24, outstanding untuk restrukturisasi sektor keuangan di Rp6.4tn jauh menurun dibandingkan di Oct20 di Rp78.8tn.
: Abu Dhabi Islamic Bank dalam tahap penjajakan untuk membeli 15% saham yang dimiliki oleh dengan total nilai $1.1bn atau Rp17.9tn, merefleksikan estimasi harga transaksi per lembar saham sebesar Rp2,584 atau 4.2% premium dari harga saham terakhir.
: Berencana menjual maksimal 49% saham dua anak usahanya yaitu PT Harum Nickel Perkasa (HNP) dan PT Tanito Harum Nickel (THN) kepada perusahaan investasi asal Hong Kong, Eternal Tshinghan.
: BEI menerapkan harga teoritis untuk di Rp204/lembar setelah rights issue dengan angka sebelumnya di Rp240/lembar.

Sumber : admin