News & Research

Reader

Bursa Sore: IHSG Mogok, Nikkei Anomali, Mayoritas Saham Asia Berotot
Tuesday, January 14, 2025       16:41 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tumbang saat penutupan perdagangan hari Selasa (14/1). IHSG jatuh 60 poin (-0,86%) ke level 6.956.
Volume perdagangan mencapai 16,42 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp10,03 triliun.Sektor kesehatan menjadi penyeret utama IHSG ke zona merah. Sektor tersebut drop 1,36%. Sedangkan sektor teknologi menjadi yang terkuat, naik 1,51%.
Saham top gainers LQ45: , , . Saham top losers LQ45: , ,
Bursa Asia
Mayoritas market saham Asia menghijau pada trading hari Selasa (14/1) setelah sesi beragam di Wall Street. Indeks Dow Jones melonjak dan Nasdaq tergelincir karena investor beralih dari saham teknologi.
Pasar saham Jepang anomali, bergerak melemah di tengah mayoritas penguatan regional. Indeks Nikkei 225 menyentuh level terendah dalam 6 pekan terakhir. Para investor Jepang melepas saham chip dan khawatir tentang kemungkinan kenaikan suku bunga Bank of Japan.
Deputi Gubernur Bank of Japan Ryozo Himino, dalam pidatonya kepada para pemimpin bisnis Jepang, membiarkan peluang kenaikan suku bunga terbuka pada akhir pertemuan kebijakan berikutnya pada 24 Januari.
Di tempat lain, suku bunga menjadi perhatian utama investor sejak laporan penggajian AS yang sangat kuat menaikkan imbal hasil dan mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Semua mata tertuju pada data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu. Kenaikan inflasi inti yang lebih besar dari perkiraan 0,2% akan menutup peluang pelonggaran sama sekali.
"Ini akan menjadi masa sulit selama beberapa hari ke depan hingga kita mendapatkan berita inflasi," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.
"The Fed telah menjadi lebih agresif saat ini," dan investor mempertimbangkan kemungkinan bahwa AS mungkin telah melihat berakhirnya pemangkasan suku bunga untuk saat ini, katanya.
Investor juga akan terus memantau rupee India setelah melemah ke rekor terendah terhadap dolar AS. India pada hari Senin melaporkan data inflasi untuk bulan Desember, yang menurun selama dua bulan berturut-turut dari tahun ke tahun, sedikit di bawah ekspektasi sebesar 5,22%. Angka inflasi India ini meningkatkan kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga.
Di AS, Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) naik semalam, mengungguli pasar. Sementara Nasdaq Composite merosot karena para pedagang terus menjual saham-saham teknologi utama yang telah mendorong pasar bullish.
Indeks Dow naik 358,67 poin (+0,86%) ditutup pada level 42.297 karena investor beralih ke saham nonteknologi seperti Caterpillar, JPMorgan, dan UnitedHealth. Sementara itu, indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi turun 0,38% menjadi 19.088. Indeks S&P 500 naik tipis 0,16% dan berakhir pada level 5.836.
Ketiga indeks acuan mengalami penurunan selama dua minggu terakhir. Saham teknologi menyebabkan kerusakan paling besar.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) -1,83% ke 38.474
Topix (Jepang) -1,16% ke 2.682
Shanghai Composite (China) +2,54% ke 3.240
Shenzhen Component (China) +3,77% ke 10.165
CSI-300 (China) +2,63% ke 3.820
Hang Seng (Hong Kong) +1,83% ke 19.219
Kospi (Korsel) +0,31% ke 2.497
Taiex (Taiwan) +1,37% ke 22.797
ASX-200 (Australia) +0,48% ke 8.231
Currency
USD/JPY (Yen) drop ke 157,54/+0,04%
USD/SGD (Dolar Singapura) menguat ke 1,3685/-0,08%
AUD/USD (Dolar Australia) menguat ke 0,6197/+0,32%
USD/IDR (Rupiah) naik ke 16.270/-0,08%
USD/CNY (Yuan) menguat ke 7,3309/-0,01%
USD/MYR (Ringgit) menguat ke 4,5015/-0,19%
USD/THB (Baht) merosot ke 34,6930/+0,04%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa dibuka lebih tinggi pada hari Selasa (14/1), membalikkan sentimen negatif di kawasan tersebut. Tetapi investor akan mencermati suku bunga kredit di Eropa minggu ini karena imbal hasil obligasi tetap tinggi.
Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 naik 0,5% tak lama setelah bel pembukaan. Sebagian besar sektor berada di wilayah positif. Saham otomotif, kimia, dan teknologi memimpin kenaikan.
Indeks DAX (Jerman) +0,64% ke titik 20.262
Indeks FTSE (Inggris) +0,00% di posisi 8.224
Indeks CAC (Perancis) +0,97% pada level 7.480
Oil
Harga minyak melemah pada trading hari Selasa (14/1) sore karena dampak sanksi baru AS terhadap minyak Rusia tetap menjadi fokus utama pasar, menjelang rilis data inflasi AS minggu ini.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 53 sen menjadi $80,48 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 44 sen atau 0,6% menjadi $78,38 per barel.
Harga minyak melonjak 2% pada hari Senin setelah Departemen Keuangan AS pada hari Jumat menjatuhkan sanksi pada Gazprom Neft dan Surgutneftegas serta 183 kapal yang memperdagangkan minyak sebagai bagian dari apa yang disebut "armada bayangan" kapal tanker Rusia.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM