News & Research

Reader

BI Waspadai Peningkatan Tensi Geopolitik Timur Tengah
Wednesday, April 24, 2024       15:55 WIB

Ipotnews - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, membenarkan bahwa peningkatan tensi geopolitik Timur Tengah, terutama Iran dan Israel, semakin mendorong risiko pasar keuangan global.
Karena itu, Perry menyatakan BI dan pemerintah telah mewaspadai risiko yang akan terjadi jika tensi geopolitik semakin tinggi. Beberapa langkah antisipatif disiapkan melalui sejumlah skenario penting demi menekan dampak rambatan dari ketegangan tersebut.
"Ini butuh kebijakan yang antisipatif forward looking dan preemptive yang intinya untuk memitigasi risiko potensial agar dampaknya kembali ke baseline," kata Perry dalam konferensi pers virtual usai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (24/4).
Beberapa langkah yang sedang dan akan ditempuh BI untuk meminimalkan risiko bagi stabilitas perekonomian Indonesia dari dampak ketegangan geopolitik di antaranya dengan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah, termasuk melalui stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial.
BI juga menaikkan tingkat suku bunga acuan menjadi 6,25 persen demi mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan domestik.
"Kami menyiapkan kebijakan yang antisipatif untuk mencegah dampak potential risk, maka kenapa kami putuskan untuk tetap melakukan bauran kebijakan, salah satunya untuk meningkatkan BI rate," ujar dia.
Secara umum, lanjut Perry, fundamental perekonomian Indonesia diyakini akan tetap kuat dan ketahanan eksternalnya juga tetap berdaya tahan kuat. Dari sisi pertumbuhan ekonomi diyakini pada kuartal I dan II tahun ini akan lebih baik dibandingkan kuartal terakhir 2023.
"Asesmen kita dari perkembangan ini, kami harus mampu mengantisipasi kalau eskalasi ini meningkat ke stadium menengah, ini risiko utama yang berubah cepat sejak RDG bulanan," katanya. (Marjudin/ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM