News & Research

Reader

Bursa Sore: Market Asia Bersinar, Nada Hawkish The Fed Berkurang, IHSG Melandai
Wednesday, January 12, 2022       15:43 WIB

Ipotnews - IHSG bergerak melandai meski tipis di bawah flatline saat sesi sore berakhir pada perdagangan hari Rabu (12/1). IHSG lengser tipis sebesar 0,01 persen (1 poin) ke level 6.647.
Indeks LQ45 +0,38% ke 943.
Indeks IDX30 +0,40% ke 504.
Indeks IDX80 +0,42% ke 132.
Jakarta Islamic Indeks (JII) +0,32% ke 560.
Indeks Kompas100 +0,47% ke 1.177.
Indeks Sri Kehati +0,63% ke 372.
Indeks SMInfra18 +0,48% ke 296.
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp13,25 triliun. Volume perdagangan sebanyak 223,33 juta lot saham. Investor asing net buy Rp482,86 miliar. Rupiah melemah 0,14 persen terhadap USD di level Rp14.323 (03.30 PM).
Bursa Asia
Market saham Asia naik saat sesi sore pada trading hari Rabu (12/1) setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell terdengar kurang hawkish dari yang diharapkan dalam kesaksian kepada Kongres. Sementara data ekonomi menunjukkan lebih banyak ruang untuk kebijakan pelonggaran moneter di China.
"Inflasi yang lebih rendah membuka ruang bagi pemerintah untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. Probabilitas penurunan suku bunga meningkat, dalam pandangan kami," Zhiwei Zhang, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management.
"Pasar saham rebound membalikkan tren penurunan belakangan ini karena komentar Chairman the Fed Jerome Powell meyakinkan investor bahwa the fed siap memperketat kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas harga," kata analis ANZ Research Brian Martin dan Daniel Hynes.
Powell mengatakan kenaikan suku bunga dan kebijakan moneter ketat akan diperlukan untuk mengendalikan inflasi. Tetapi Fed tidak mengumumkan perubahan kebijakan yang dipercepat dari apa yang telah diisyaratkan oleh bank sentral.
Market saham Hong Kong bergerak menguat menjadi lokomotif market regional. Indeks Hang Seng naik 2,6 persen dimotori emiten teknologi setelah Hang Seng Tech Index naik 4,6 persen. Saham tekno papan atas di bursa Hong Kong di antaranya Tencent naik 4 persen. Alibaba naik 5,73 persen. Meituan melonjak 8,85 persen dan JD naik 9 persen.
Pasar saham China juga ada di zona hijau hingga akhir sesi. Indeks Shanghai Composite naik 0,84 persen ke 3.597 dan Indeks Shenzhen Component melaju 1,39 persen ke 14.421.
Indeks harga konsumen China periode Desember naik 1,5 persen (YoY), lebih rendah dibanding November sebesar 2,3 persen serta lebih rendah pula dari perkiraan para analis sebesar 1,8 persen. Sedangkan indeks harga pabrik naik 10,3 persen (YoY), melambat dibanding vulan sebelumnya sebesar 12,9 persen dan lebih rendah dari perkiraan analis naik sebesar 11,1 persen.
Pasar saham Jepang ikut mengekor penguatan. Indeks Nikkei 225 melonjak 1,92 persen ke 28.765 sementara Indeks Topix naik 1,64 persen ke 2.019. Di bursa Korsel, Indeks Kospi naik 1,54 persen pada level 2.972.
Pasar saham Australia ke zona hijau. Indeks S&P/ASX200 naik 0,66 persen ke 7.438 ditopang emiten pertambangan. Saham Kingsgate Consolidated naik 11 persen. Evolution Mining naik 2,85 persen. Newcrest naik 2,32 persen.
Indeks dolar AS drop ke level 95,609 persen dari sesi sebelumnya di 95,9.
Kurs Yen berada di posisi 115,32 terhadap USD.
Nilai tukar dolar Australia naik ke level $0,7215 terhadap dolar AS dari sesi sebelumnya di $0,71.
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa mendaki naik saat awal trading pada hari Rabu (12/1) pagi waktu setempat. Para investor menunggu rilis terbaru data inflasi AS. Indeks FTSE (Inggris) naik 44 poin pada level 7.489. Di Jerman, Indeks DAX melaju 97 poin lebih tinggi pada level 16.038 dan di bursa Perancis, Indeks CAC-40 naik 53 poin di 7.236.
Minyak
Harga minyak menguat tipis saat sesi sore pada perdagangan hari Rabu (12/1) di tengah ekspektasi bahwa permintaan bahan bakar akan terus menguat karena Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lambat dari yang diharapkan. Minyak Brent naik 2 sen ke harga USD83,74 per barel. Minyak WTI naik 16 sen ke harga USD81,38 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM