News & Research

Reader

Bursa Sore: Sinyal Dovish The Fed Muncul Lagi, Saham Asia Berjaya, IHSG Melandai
Monday, May 06, 2024       16:39 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) nyaris terjungkal di akhir sesi perdagangan hari Senin (6/5). IHSG hanya naik tipis 0,02 persen (+1 poin) ke posisi 7.135.
Volume perdagangan mencapai 213,67 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp11,65 triliun.
Sektor saham properti ke posisi terkuat, naik 2,56 persen sekaligus penyokong utama penguatan IHSG . Sementara sektor industri di posisi paling terpuruk drop 1,76 persen. Di deretan teratas saham top losers Indeks LQ45 adalah , dan .
Bursa Asia
Saham-saham Asia menguat pada perdagangan hari Senin di tengah spekulasi baru bahwa Federal Reserve kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga tahun ini.
Indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang mencapai puncak tertinggi sejak Februari 2023 dan terakhir naik 0,53%. Perdagangan sepi di Asia karena Jepang libur, meskipun pasar di Tiongkok daratan mengawali dengan optimis setelah kembali dari libur panjang.
Pemulihan pasar Tiongkok terjadi setelah pertemuan Politbiro negara tersebut. Para pembuat kebijakan di Tiongkok tersebut mengatakan mereka akan meningkatkan dukungan terhadap perekonomian melalui kebijakan moneter yang hati-hati dan fiskal yang proaktif.
"Meskipun sikap kebijakan secara keseluruhan sejalan dengan yang ditetapkan di Kongres Rakyat Nasional pada bulan Maret, terdapat nada kebijakan yang lebih mendukung kebijakan fiskal," kata Louisa Fok, ahli strategi ekuitas
Tiongkok di Bank of Singapore.
Pemulihan ekonomi Tiongkok yang telah lama ditunggu-tunggu juga mendapatkan momentumnya. Data pada hari Senin yang menunjukkan ekspansi aktivitas jasa di Tiongkok sedikit melambat di tengah kenaikan biaya, namun pertumbuhan pesanan baru meningkat dan sentimen bisnis meningkat dengan kuat.
Sementara itu, reli pasar yang lebih luas di Asia mendapat dorongan tambahan dari laporan nonfarm payrolls AS pada hari Jumat pekan lalu, yang lebih rendah dari perkiraan.
Hal ini memperkuat spekulasi bahwa penurunan suku bunga The Fed kemungkinan besar akan terjadi tahun ini, setelah Ketua Jerome Powell juga mempertahankan bias pelonggaran bank sentral pada minggu lalu.
"Data tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat, namun tidak sepanas satu atau dua tahun lalu," kata ekonom di Wells Fargo. "Hal ini akan mendukung perlambatan inflasi lebih lanjut seiring berjalannya tahun, meskipun perbaikan hanya terjadi secara bertahap."
Nikkei225 (Jepang) libur
Topix (Jepang) libur
Shanghai Composite (China) +1,16% ke 3.140
Shenzhen Component (China) +2,00% ke 9.779
CSI300 (China) +1,48% ke 3.657
Hang Seng (Hong Kong) +0,55% ke 18.578
Kospi (Korsel) libur
Taiex (Taiwan) +0,95% ke 20.523
S&P/ASX200 (Australia) +0,70% ke 7.682
Currency
USD-JPY ke 153,75/+0,46%
USD-SGD ke 1,3509/+0,10%
AUD-USD ke 0,6629/+0,29%
USD-CNY ke 7,2122/-0,40%
USD-MYR ke 4,7393/+0,02%
USD-THB ke 36,7360/+0,04%
USD-IDR ke 16.025/-0,36%
Bursa Eropa
Sesi pembukaan pasar saham Eropa menguat pada hari Senin (6/5) karena para trader terus menilai kemungkinan penurunan suku bunga setelah data pekerjaan AS lebih lemah dari perkiraan.
Indeks DAX Jerman +0,20% ke level 18.037
Indeks FTSE Inggris +0,51% di 8.213
Indeks CAC Prancis +0,14% di posisi 7.968
Oil
Harga minyak menguat pada hari Senin (6/5) sore setelah Arab Saudi menaikkan harga minyak mentah nulai bulan Juni untuk sebagian besar wilayah. Juga karena faktor prospek kesepakatan gencatan senjata di Gaza tampak tipis, memperbaharui kekhawatiran konflik Israel-Hamas masih bisa melebar di kawasan utama penghasil minyak tersebut.
Minyak mentah Brent naik 51 sen menjadi $83,47 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di $78,64 per barel, naik 53 sen atau 0,7%.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM