News & Research

Reader

IHSG Diperkirakan Melemah Pekan Ini, Cermati Dua Sentimen Pemicunya...
Monday, January 17, 2022       06:36 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan pekan ini berpotensi melemah, karena efek sentimen negatif Federal Reserve yang semakin memperkuat sinyal mempercepat kenaikan suku bunga acuan pada Maret.
"Ditambah kasus Omicron yang meningkat di tingkat global dan domestik. Pengetatan moneter oleh The Fed menjadi salah satu sentimen utama pasar. Laporan keuangan yang mulai keluar di Amerika Serikat juga akan menentukan arah indeks global," kata Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwe, saat dihubungi  Ipotnews,  Minggu (16/1).
Hans memperkirakan IHSG berkonsolidasi menguat di awal pekan dan melemah di akhir pekan ini. "Kemungkinan IHSG bergerak dengan support di level 6.631-6.593 dan resistance di 6.699-6.754," ujar Hans.
Chairman The Fed, Jerome Powell, memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi dapat mempersulit pemulihan pasar tenaga kerja. Selasa, Powell mengatakan The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang direncanakan jika diperlukan untuk membendung lonjakan harga.
Rumah tangga Amerika kini "diperas" oleh biaya yang lebih tinggi untuk makanan, gas, sewa, mobil dan banyak lainnya. The Fed berada di bawah tekanan untuk mengendalikan inflasi tersebut dengan menaikkan suku bunga agar memperlambat pinjaman dan pengeluaran.
Pada saat yang sama, ekonomi cukup pulih sehingga kebijakan suku bunga ultra-rendah The Fed dinilai tidak lagi diperlukan.
Inflasi Amerika mencapai level tertinggi dalam hampir empat dekade terakhir. Rilis data inflasi AS pada Desember 2021 menunjukkan kenaikan tertinggi sejak 1982.
Indeks harga konsumen (IHK) naik 0,5% pada Desember 2021, setelah meningkat 0,8% di November 2021.
Dalam 12 bulan hingga Desember 2021, IHK melonjak 7,0%. Jumlah ini menjadi peningkatan year-to-year terbesar sejak Juni 1982 dan mengikuti kenaikan 6,8% pada November 2021.
Pejabat The Fed memperkirakan tiga kenaikan suku bunga acuan tahun ini. "Bahkan ada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan bisa sampai empat kali pada tahun ini," papar Hans.
Selain itu, peningkatan jumlah kasus Omicron semakin menjadi sentimen negatif bagi IHSG pekan ini. Hhingga 15 Januari 2022, pemerintah mencatat ada 748 kasus positif varian Omicron. Sebanyak 155 kasus di antaranya diketahui merupakan transmisi lokal.
"Ini akan menambah tekanan depresiasi terhadap IHSG ," tutur Hans.
Mengutip data  Ipotnews,  Jumat, IHSG ditutup pada level 6.693,40. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan mingguan 0,12% dibanding Jumat (7/1) yang ditutup pada level 6.701,32. (Adhitya/ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM