News & Research

Reader

Infrastruktur Unggul dan Upah Masih Relatif Rendah Jadi Daya Tarik, Lahan Industri SSIA Kian Bergeliat
Thursday, May 09, 2024       11:39 WIB

Ipotnews - Berlokasi di wilayah dengan tingkat upah yang relatif murah dan dilengkapi dengan beragam infrastruktur pendukung yang memadai menjadi alasan utama investor untuk datang dan membangun pabrik ke sebuah kawasan industri. Keunggulan inilah yang dimiliki Subang Smartpolitan, kawasan industri yang dikelola anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (), PT Suryacipta Swadaya.
Dalam sepekan terakhir, bisnis lahan industri Tanah Air ramai dengan pemberitaan masuknya sejumlah perusahaan China untuk membangun basis produksi di kawasan industri milik , Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, salah satunya adalah Build Your Dreams (BYD), raksasa otomotif listrik China yang saat ini kiprahnya kian mengglobal. Lalu, ada produsen kendaraan listrik Vietnam VinFast serta produsen garmen dengan teknologi tinggi yang juga siap membangun pabrik di kawasan industri yang mulai dibuka tahun lalu itu.
Dari berbagai pemberitaan, BYD bakal membangun pabriknya di kawasan industri Subang Smartpolitan dengan nilai investasi diperkirakan mencapai lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Sebelumnya, VinFast juga sempat menyampaikan komitmennya untuk investasi senilai US$1,2 miliar atau setara Rp19,20 triliun.
Adapun untuk perusahaan garmen, Vice President Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya Abednego Purnomo dalam sebuah kesempatan di Jakarta, Rabu (8/5), tidak menyebutkan nilai investasi.
Dimaklumi, selama ini investor China dikenal cukup selektif mencari peluang guna meningkatkan profit, salah satunya dengan menekan ongkos produksi dengan pemberian insentif dari pemangku kebijakan. Hal ini agaknya terjawab oleh kehadiran Subang Smartpolitan.
Kawasan industri Subang Smartpolitan memiliki titik masuk dan keluar yang sangat strategis bagi kebutuhan industri. Kawasan ini memiliki akses langsung dari Cipali Interchange dan Patimban Toll Road. Berjarak hanya 40 kilometer dari Pelabuhan Patimban, 70 kilometer dari Bandara Kertajati. Berbagai infrastruktur ini, memastikan logistik yang lancar dan relatif murah. Properti industri ini memiliki banyak infrastruktur besar untuk mendukung operasi bisnis besar.
Tak hanya itu, lokasinya yang hanya berjarak 90 kilometer dari Jakarta dan 150 kilometer dari Provinsi Jawa Tengah, menjadikan Subang Smartpolitan semakin strategis karena memiliki akses tak terlalu jauh untuk ikut menikmati ragam keunggulan di kedua wilayah utama itu.
Abednego mengungkapkan, posisi Subang Smartpolitan yang strategis mempermudah akses perdagangan dan industri, sehingga ongkos logistrik dapat ditekan.
Keunggulan lain dari kawasan industri Subang Smartpolitan adalah dari sisi ketenagakerjaan, di mana upah minimum di Subang masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kawasan lainnya, yakni hanya Rp3,29 juta. Bandingkan dengan beban upah perusahaan yang beroperasi di kawasan industri yang berada di daerah lain seperti Karawang dan Bekasi yang sudah berkisar Rp5,2 juta hingga Rp5,3 juta.
Jadi, jangan kaget, di tengah masih lesunya permintaan lahan industri, berani menaikkan target penjualan lahan tahun ini dari semula hanya 60 hektare menjadi 164 hektare.
inline-image-big

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM