News & Research

Reader

Menthobi Karyatama Raya Bagi Dividen Rp 12 Miliar
Wednesday, April 24, 2024       20:37 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan investasi di sektor agribisnis PT Menthobi Karyatama Raya Tbk ( MKTR ) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 12.000.123.702 atau sebesar Rp 1 per saham kepada pemegang saham dari hasil kinerja tahun buku 2023. Hal itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Perkiraan pembayaran dividen adalah pada tanggal 22 Mei 2024. Pembagian dividen akan mengacu dan dijalankan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dari regulator.
Adapun laba bersih MKTR sepanjang 2023 sebesar Rp 51,24 miliar yang berasal dari pendapatan sebesar Rp710,983 miliar atau tumbuh 11% dibandingkan Rp 627,880 miliar pada tahun 2022.
Direktur Utama MKTR Harry M. Nadir mengatakan pada kuartal I tahun 2024 lini produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) MKTR sebanyak 18.482 ton atau naik 83% dibandingkan 10.114 ton CPO padakuartal I tahun 2023.
Kemudian, produk inti sawit atau Palm Kernel (PK) mengalami kenaikan signifikan sebesar 126% menjadi 3.627 ton pada kuartal pertama 2024 dibandingkan sebanyak 1.603 ton pada periode sama tahun 2023.
Sejalan dengan kenaikan produksi tersebut maka pendapatan MKTR adalah sebesar Rp247,64 miliar pada kuartal I tahun 2024. Angka tersebutnaik sebesar 108% dibandingkan Rp119,05 miliar pendapatan pada periode yang sama tahun 2023.
Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 51% pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023.
"Di tengah tantangan seperti La Nina dan meningkatnya tensi geopolitik global, MKTR optimistis tahun 2024 akan terjadi pertumbuhan yang lebih positif seiring dengan telah beroperasinya secara penuh fasilitas produksi baru dengan kontribusi yang lebih maksimal seperti pabrik KSO, pabrik pupuk organik, KCP, dan kebijakan strategis yang dilandasi semangat inovatif lainnya," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/4/2024).
KSO sendiri merupakan singkatan dari PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya, perusahaan pemilik PKS dengan kapasitas produksi 30 ton per jamyang kepemilikannya diakuisisi penuh oleh MKTR pada Agustus 2023.
"Meski hanya berkontribusi 4 bulan, fasilitas produksi baru ini langsung menyumbang penjualan sebesar Rp130,80 miliar dari produk CPO dan Rp11,94 miliar dari produk PK terhadap pendapatan MKTR tahun 2023," ungkapnya.
Saat ini, fasilitas produksi miliki MKTR terdiri atas dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kepasitas produksi 60 ton per jam (Ton per Hour/TPH) yang berlokasi pada satu wilayah yang sama dengan perkebunan aktif milik Perseroan lebih dari 7.500 hektar di Lamandau, Kalimantan Tengah.
Selain itu, MKTR juga akan meningkatkan monetisasi dari sumber pendapatan baru lainnya yang telah mulai produksi pada tahun 2023 yaitu pabrik pupuk organik melalui entitas anak yaitu PT Menthobi Hijau Lestari (MHL).
Fasilitas produksi ini menghasilkan pupuk organik berbentuk granule berbahan baku produk samping (produk sisa) PKS dan menjadi pionir di industri. Sejak Januari 2024 Perusahaan telah mengantongi izin edar untuk pemasaran produk tersebut.
Melalui inisiatif yang sama yaitu penciptaan sumber pendapatan baru, pada tahun 2024, MKTR akan mulai mengoperasikan satu fasilitas produksi baru, pabrik Palm Kernel Oil (PKO) yaitu Kernel Crushing Plant (KCP) yang pembangunannya sudah masuk tahap penyelesaian.
"Kami targetkan selesai commissioning pada Mei 2024. Kapasitas produksi KCP ini akan mencapai 60 ton per hari sehingga nantinya akan menghasilkan 8.208 ton PKO dan 9.430 ton Palm Kernel Cake," imbuhnya.
Potensi kontribusi fasilitas terbaru ini terhadap pendapatan MKTR bisa mencapai sekitar Rp139,7 miliar per tahun . Produk dihasilkan KCP diharapkan akan meningkatkan nilai tambah dari produk Crude Palm Kernel Oil ( CPKO ) atau minyak inti sawit yang nilai penjualannya lebih tinggi dibandingkan penjualan kernel.
Inovasi lainnya adalah produksi Biomassa Pellet (BioPelet) dari bahan baku Tandan Kosong (Tankos) atau Janjangan Kosong (Jankos) sehingga menjadi produk bahan bakar alternatif. Produk ini ini akan menjadi bahan bakar yang aman untuk spesifikasi pabrik dan MKTR merencanakan untuk bisa memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas 190 ton perhari mulai tahun 2024.
"Orientasi pertumbuhan MKTR di industri adalah tidak semata bergantung pada ekspansi perluasan kepemilikan lahan. MKTR memiliki kreatifitas tersendiri dalam penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan dan jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," ungkapnya.
Selain dari sisi produk, lanjutnya, MKTR juga akan menerima pendapatan dari aspek layanan dan solusi yang salah satunya melalui kompetensi sebagai pengelola produk samping pabrik kelapa sawit (PKS).
" MKTR melalui MHL menargetkan untuk bekerjasama dengan beberapa PKS pada tahun 2024 berkaitan dengan zero waste management system," imbuhnya.
Adapun di sisi kemitraan, MKTR melalui entitas anak PT Menthobi Agro Raya (MAR) menargetkan kemitraan dengan Petani Sawit Rakyat (PSR) dengan target luasan mencapai 2.500 hektar.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru