News & Research

Reader

Merencanakan Keuangan Pribadi dengan `SMART`
Wednesday, October 27, 2021       14:07 WIB

Perencanaan keuangan pribadi adalah proses menciptakan rencana untuk mengatur masalah keuangan yang ada dalam kehidupan seseorang. Rencana keuangan perlu dibuat untuk mengatur masalah-masalah yang menyangkut penghasilan, pengeluaran, tabungan, investasi dan proteksi.
Perencanaan keuangan pribadi sebaiknya dimulai sejak seseorang mulai memiliki penghasilan yang teratur, misalnya sejak seseorang lulus kuliah dan memasuki angkatan kerja.
Perencanaan keuangan pribadi dapat dibagi atas enam tahap, yaitu:
  • Mengukur kondisi keuangan saat ini
  • Menyusun tujuan yang ingin dicapai
  • Mendata semua alternatif yang ada
  • Mengevaluasi alternatif yang paling mungkin dilakukan
  • Menyusun rencana aksi dari tujuan keuangan
  • Melakukan review secara berkala atas perencanaan keuangan yang dibuat

Mengukur kondisi saat ini adalah untuk mengetahui berapa banyak asset yang telah dimiliki dan berapa banyak utang atau kewajiban yang harus dilunasi. Misalnya, dalam kasus seseorang yang baru saja lulus kuliah dan mulai bekerja, aset barangkali belum ada samasekali, demikian pula kewajiban (utang) masih nihil.
Tetapi seorang ' fresh graduate ', memiliki ' intangible asset ' yang besar, setidaknya dalam angan-angan dia sendiri. Sesungguhnya, setiap orang pada setiap tahapan dalam hidupnya, wajib memiliki perencanaan keuangan pribadi, karena tidak memiliki perencanaan keuangan sama saja dengan merencanakan untuk gagal.
Artikel ini dibuat terutama untuk mereka yang belum memiliki banyak aset keuangan, tetapi menginginkan kehidupan finansialnya tertata dengan baik.
Untuk menyusun tujuan keuangan yang ingin dicapai, cukuplah kalau kita membagi tujuan keuangan atas tujuan jangka pendek (1 sampai 3 tahun), dan tujuan jangka Panjang (di atas 3 tahun). Tujuan keuangan yang ingin dicapai harus memenuhi lima hal, yaitu:
  • Tertentu ( spesific )
  • Terukur ( measurable )
  • Dapat diraih ( attainable )
  • Memberikan rasa puas jika berhasil diraih ( rewarded )
  • Ada batas waktu untuk mencapainya ( time based )

Akan lebih mudah mengingat tujuan yang ingin dicapai melalui perencanaan keuangan ini kalau mengingatnya dalam Bahasa Inggris, yaitu SMART,  spesifik, measurable, attainable, rewarded , dan  time-based .
Misalnya, tujuan keuangan jangka pendek adalah melunasi semua utang jangka pendek yang berbunga tinggi (kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman  online , dll). Kemudian, tujuan keuangan jangka panjang (sepuluh tahun) adalah memiliki rumah sendiri.
Tujuan keuangan jangka pendek ini haruslah tertentu dan terukur, misalnya melunasi KTA (Kredit Tanpa Agunan) sebesar Rp50.000.000 pada bank XYZ dalam waktu tiga tahun. Pinjaman KTA ini telah dijadualkan untuk dilunasi dalam waktu tigatahun. Dalam hal ini, Anda harus disiplin dalam membayar angsuran, dan tidak boleh membuka pinjaman KTA yang lain. Jika Anda berhasil melunasi pinjaman ini dalam jangka waktu yang ditetapkan (tiga tahun), maka ada perasaanlega dan puas karena berhasil meraih tujuan keuangan dalam waktu yang telah ditentukan.
Seringkali tujuan keuangan jangka pendek ini tidak tercapai karena kebutuhan (atau keinginan) yang tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan pendapatan. Sebenarnya, bagi seorang karyawan yang menerima gaji tetap, penghasilan yang diterimanya sudah tetap, setidaknya sama seperti tahun yang lalu, kalau ia tidak berprestasi di tempat kerjanya.
Sebaliknya, jika ia adalah karyawan yang rajin dan berprestasi di tempat kerjanya, maka gaji yang diterimanya tiap tahun juga akan bertambah. Persoalannya adalah, seringkali pengeluaran seseorang telah bertambah sementara pendapatannya belum bertambah, atau pendapatannya tumbuh lebih lambat dari pada pengeluaran.
Kesenjangan antara pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan pengeluaran adalah hal yang harus diselesaikan dalam setiap proses perencanaan keuangan. Seringkali untuk menyelesaikan masalah kesenjangan pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan pengeluaran ini hanya dibutuhkan suatu rencana tertulis penggunaan dana yang ada.
Orang harus membiasakan diri untuk tidak menghadiahi dirinya dengan berbagai kenikmatan sebelum ia berhasil mencapai tujuan finansialnya.Tujuan keuangan jangka pendek dibuat untuk memberi pedoman atas apa yang menjadi prioritas keuangan yang harus dicapai dalamjangkapendek.
Sebagai contoh, dalam menyusun tujuan keuangan jangka pendek untuk melunasi utang KTA (kredit tanpa agunan), sampai semua utang KTA itu lunas maka orang harus disiplin untuk tidak mengambil kredit jangka pendek apa pun. Bahkan ketika semua utang KTA telah dilunasi, sangat disarankan untuk tidak mengambil utang jangka pendek apa pun.
Utang jangka pendek yang mudah diperoleh, misalnya kredit tanpa agunan, hampir pasti akan diikuti dengan bunga yang tinggi atau sangat tinggi. Orang harus membiasakan untuk tidak melihat kredit-kredit yang mudah diperoleh sebagai solusi atau jalan keluar atas persoalan keuangan yang dihadapi.
Untuk menghadapi kebutuhan-kebutuhan tidak terduga, orang harus membiasakan untuk menyediakan dana tak terduga dalam bentuk tunai atau harta likuid lainnya sebesar tiga atau enam bulan biaya hidup.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS

powered by: IPOTNEWS.COM