News & Research

Reader

Minyak Naik Karena Risiko Suplai Melebihi Kekhawatiran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Saturday, May 21, 2022       07:21 WIB

Ipotnews - Harga minyak naik tipis pada akhir pekan ini karena rencana larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan pelonggaran penguncian covid-19 di China melawan kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi akan merugikan permintaan.
Brent berjangka untuk pengiriman Juli menetap 0,46% lebih tinggi pada harga $112,55 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk delivery Juni menetap 0,9% lebih tinggi pada $113,23 per barel.
Itu menempatkan premi Brent bulan depan di atas kontrak WTI yang sama di jalur untuk turun ke level terendah sejak Oktober 2021. Premi yang lebih rendah berarti perusahaan energi akan cenderung mengambil barel AS untuk ekspor.
Untuk minggu ini, WTI berada di jalur untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut untuk pertama kalinya sejak pertengahan Februari, sementara Brent naik sekitar 1% setelah jatuh sekitar 1% minggu lalu.
"Risiko tetap miring ke atas mengingat pembukaan kembali China dan upaya lanjutan menuju embargo minyak Rusia oleh Uni Eropa," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.
Di Cina, Shanghai tidak memberi sinyal perubahan apa pun pada rencana berakhirnya penguncian seluruh kota yang berkepanjangan pada 1 Juni meskipun kota itu mengumumkan kasus covid-19 baru pertama di luar area karantina dalam lima hari. Pasar energi mengharapkan pencabutan beberapa pembatasan virus corona di Shanghai untuk meningkatkan permintaan energi. China adalah importir minyak mentah utama dunia.
Uni Eropa berharap untuk mencapai kesepakatan atas usulan larangan impor minyak mentah Rusia yang mencakup pemotongan untuk negara-negara anggota yang paling bergantung pada minyak Rusia, seperti Hungaria.
"Peluang embargo Uni Eropa diumumkan lebih cepat setelah keberhasilan Jerman dalam memotong impor minyak Rusia lebih dari setengahnya dalam waktu yang sangat singkat," kata tim analis BCA dalam sebuah catatan.
Entitas bisnis besar Jerman sedang menyusun rencana untuk menggunakan sistem lelang untuk membantu jatah pasokan yang tersedia jika Rusia memotong gasnya, meskipun beberapa pihak khawatir itu bisa menghukum perusahaan kecil.
Di Amerika Serikat, perusahaan energi AS minggu ini menambahkan rig minyak dan gas alam selama sembilan minggu berturut-turut, menurut hitungan Baker Hughes, karena sebagian besar produsen kecil merespons kenaikan harga dan dorongan pemerintah untuk meningkatkan produksi. Jumlah rig merupakan indikator pertumbuhan output di masa depan.
Orang Amerika terus berada di belakang kemudi meskipun harga bensin di SPBU terus mencapai rekor tertinggi. Klub otomotif AAA mengatakan bensin tanpa timbal reguler mencapai rekor $4,59 per galon pada hari Jumat.
(reuters/cnbc)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM