News & Research

Reader

Mitigasi Dampak Memanasnya Geopolitik Global, PGAS Bakal Optimalkan LNG
Saturday, April 27, 2024       10:28 WIB

Ipotnews - PT Perusahaan Gas Negara Tbk () atau PGN berencana untuk mengoptimalkan produk gas alam cair (LNG) sebagai jalan tengah dari potensi krisis energi di masa depan akibat naiknya tensi geopolitik global.
Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis , Rosa Permata Sari menjelaskan bahwa rencana ini juga sekaligus dalam rangka memenuhi kebutuhan industri di tengah terus menurunnya produksi gas bumi.
"Ada satu inisiatif yang saat ini sedang PGN dorong yaitu melakukan penetrasi pasar dengan LNG. Tentu ini perlu menjadi pertimbangan industri apabila ada kebutuhan industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa," ungkap Rosa dalam keterangannya, Sabtu (27/4).
Menurutnya, rencana ini sebagai bentuk antisipasi atas tantangan natural decline (penurunan produksi alami gas bumi) yang terjadi, dan sebagai bagian dari komitmen perseroan sebagai energy provider.
Di banyak negara, LNG telah digunakan sebagai alternatif energi yang memainkan peran penting terhadap sektor industri dan berdampak positif kepada negara. Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG juga menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mendukung menuju Target Net Zero Emission di tahun 2060.
"Melihat signifikannya peran LNG, penting juga bagi Indonesia untuk memiliki fasilitas perdagangan LNG baik ekspor maupun impor. Antisipasi impor tetap diperlukan seandainya ketersediaan LNG domestik tidak mencukupi kebutuhan," ucap dia.
Untuk itu sedang bersiap dengan membentuk entitas tertentu yang akan menjalankan perdagangan LNG lintas negara. Perseroan mengaku telah telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk 5 sampai 10 tahun mendatang terkait rencana jangka panjang infrastruktur yang akan dibangun sebagai penguatan komitmen memenuhi kebutuhan energi kepada pelanggan.
"Kami juga perlu membangun infrastruktur Hub, yang direncanakan di beberapa titik, salah satunya ada di Lamong, Jawa Timur. Kemudian juga ada di Aceh, di Arun, dan yang terakhir ada di Bontang," kata Rosa.(Marjudin)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM