Petunjuk untuk melakukan sendiri

Perencanaan Keuangan


Apabila Anda berpikir untuk mengontrol dan memaksimalkan dunia investasi dan keuangan Anda, maka Anda tidaklah sendiri. Menemukan investasi yang baik, meminimalkan pajak-pajak, mengalahkan inflasi, dan mengelola uang ada pada urutan teratas dalam daftar prioritas banyak orang.

Mengerjakan sendiri seluruh proses perencanaan keuangan mungkin terdengar menakutkan. Mungkin Anda telah membuat suatu rencana yang Anda rasa sulit untuk dijalankan, atau barangkali Anda khawatir rencana tersebut tidak cukup lengkap, atau Anda mungkin bingung untuk memutuskan langkah pertama apa yang harus diambil.

Website Perencanaan Keuangan Pribadi Indo Premier dirancang untuk membantu Anda mengatasi semua rintangan yang dapat menghambat rencana keuangan pribadi Anda. Anda akan menemukan petunjuk dan kertas kerja untuk memahami dan mencatat semua pengeluaran Anda, dan membantu Anda menyusun anggaran yang memberikan Anda kontrol yang lebih luas dalam mengelola keuangan Anda. Apakah Anda adalah pemula dalam perencanaan keuangan, ataukah Anda telah berpengalaman, Anda akan menemukan informasi dan cara-cara untuk membuat dan memperbaharui suatu rencana keuangan yang konsisten dan menyeluruh. Bahkan apabila Anda telah mempunyai rencana keuangan, Anda selalu akan mendapatkan saran-saran yang telah teruji untuk membuat rencana keuangan Anda lebih baik lagi.

Urutan langkah-langkah yang logis untuk menjalankan proses perencanaan keuangan adalah:

Posisi keuangan Anda sekarang adalah titik awal darimana Anda dapat mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan keuangan Anda. Akan tetapi, untuk memahami posisi keuangan Anda sekarang, Anda memerlukan cara-cara yang praktis untuk dapat menilai situasi keuangan seseorang. Salah satu alat standar untuk tujuan ini adalah kertas kerja nilai bersih (net worth worksheet). Kertas kerja ini dapat membantu Anda memperkirakan nilai harta dan hutang sebagai langkah awal untuk perencanaan keuangan.


Menghitung Nilai Bersih Anda

Ambil beberapa menit untuk melengkapi kertas kerja nilai bersih yang ada di website ini. Pada waktu Anda mengisi kertas kerja tersebut, pastikan bahwa Anda memasukkan harta yang Anda miliki berdasarkan nilai pasar wajarnya, bukan berdasarkan harga yang Anda bayarkan untuk memperolehnya. Sebagai contoh, katakanlah bahwa lima tahun yang lalu Anda membeli beberapa lembar saham seharga Rp.10 juta. Saham-saham tersebut sekarang bernilai Rp.20 juta (ini adalah nilai pasar wajar saham-saham tersebut saat ini). Masukkan Rp.20 juta bukan Rp.10 juta ke dalam kertas kerja. Dengan cara yang sama, Anda harus memperkirakan nilai dari setiap aset real estate yang Anda miliki seakurat mungkin. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menghubungi agen real estate setempat untuk mengetahui harga jual terakhir dari properti yang sejenis dengan properti yang Anda miliki. Satu pertimbangan akhir sebelum Anda mulai mengisi kertas kerja: "kertas kerja ini bukanlah lembar laporan kinerja keuangan Anda".

Tidak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah. Janganlah menyalahkan diri Anda pada waktu Anda mengevaluasi situasi keuangan Anda. Apa yang akan Anda temukan pada waktu Anda menghitung nilai bersih Anda mungkin tidak menggembirakan; setelah selesai menghitung nilai bersih, Anda mungkin menjadi lebih yakin atau sebaliknya mungkin menjadi khawatir akan situasi keuangan Anda. Tetapi, hanya dengan mengevaluasi gambaran keuangan Anda dengan pikiran terbuka maka Anda dapat mengetahui dimana Anda sesungguhnya berada, dan mengambil kendali atas situasi tersebut. Catatan: pastikan bahwa Anda mencatat semua harta pada nilai pasar wajarnya, tanpa pengurangan sebesar nilai yang masih terhutang. Sebagai contoh, apabila rumah Anda saat ini bernilai Rp.1 miliar dan Anda masih memiliki hutang KPR (kredit pemilikan rumah) sebesar Rp.700 juta, maka catatkan harga rumah Anda sebesar Rp.1 miliar pada kolom harta, dan catatkan Rp.700 juta nilai KPR pada kolom hutang.

Ada tiga hasil yang mungkin Anda peroleh dari kertas kerja nilai bersih:

  • Harta sama besar dengan hutang
  • Harta lebih besar daripada hutang
  • Hutang lebih besar daripada harta

Hasil yang diharapkan, tentu saja, adalah harta yang Anda miliki lebih besar daripada hutang. Ini artinya nilai bersih Anda positif. Apabila harta Anda sama besar dengan hutang, atau apabila hutang Anda lebih besar daripada harta, maka posisi keuangan Anda tentulah lebih buruk dari ideal. Apa pun hasil yang diperoleh, adalah penting sekali untuk berani menghadapi kenyataan. Tidak ada gunanya menyangkal kenyataan. Menolak mengakui nilai bersih yang kurang dari ideal hanya akan membatasi kemampuan Anda untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada.


Menganalisis Arus Kas Anda

Sebagai tambahan atas laporan harta dan hutang, Anda juga wajib mengetahui pengeluaran dan sumber-sumber pendapatan. Ini adalah analisis arus kas Anda. Dalam perencanaan keuangan, menentukan arus kas sangatlah penting. Ada empat alasan untuk itu. Hasil evaluasi pendapatan dan pengeluaran akan:

  • Mengindikasikan kemampuan Anda untuk menabung
  • Mengukur standar atau gaya hidup Anda
  • Mengindikasikan apakah Anda hidup dalam batas kemampuan Anda ataukah Anda terlalu boros
  • Mengindikasikan hal-hal yang berpotensi menjadi masalah

Semua hal-hal di atas mempengaruhi kemampuan Anda melakukan perencanaan keuangan, tetapi hal-hal tersebut sangat penting terutama pada waktu Anda melakukan perencanaan hari tua (perencanaan pensiun). Berikut ini adalah satu contoh mengapa arus kas sangatlah penting. Katakanlah Anda saat ini berusia 45 tahun. Anda berniat untuk pensiun pada usia 60 tahun, dan Anda merasa siap untuk mulai merencanakan pensiun Anda. Akan tetapi, untuk memulai proses perencanaan, Anda harus menanyakan sejumlah hal pada diri Anda sendiri untuk mengidentifikasi pilihan-pilihan yang Anda punya:

  • Seperti apa pensiun yang saya harapkan?
  • Apakah sumber pendapatan saya selama pensiun?
  • Standar atau gaya hidup seperti apa yang ingin saya nikmati pada waktu pensiun?
  • Apakah saya akan bekerja?
  • Apakah saya berniat untuk pindah, ataukah saya akan tetap tinggal di rumah yang saya tempati sekarang ini?
  • Bagaimana saya akan membayar biaya-biaya pemeliharaan kesehatan saya?
  • Perlindungan Asuransi seperti apa yang perlu saya miliki?
  • Berapa usia harapan hidup saya, dan apakah harta saya masih cukup apabila saya hidup lebih lama?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa pertanyaan yang akan menentukan besarnya pendapatan yang Anda butuhkan selama pensiun, dan aset seperti apa yang harus Anda kumpulkan untuk menyediakan pendapatan tersebut.

Salah satu cara untuk mengukur standar atau gaya hidup Anda sekarang—barangkali ukuran yang paling penting juga—adalah besarnya biaya hidup yang Anda keluarkan dan kemampuan Anda untuk membayarnya. Melakukan analisis arus kas akan membantu Anda untuk mengevaluasi standar atau gaya hidup Anda. Untuk melakukan analisis arus kas ini, Anda harus mencatat segala pengeluaran yang Anda bayarkan, baik secara berkala ataupun dari waktu ke waktu, membandingkannya dengan pendapatan Anda, dan dengan cara ini mengukur standar hidup Anda. Dalam mengevaluasi pengeluaran Anda sekarang, ada tiga aturan yang wajib diikuti:

  • Masukkan pengeluaran-pengeluaran Anda dalam berbagai kategori tertentu
  • Catat semua pengeluaran secara lengkap
  • Jangan menaksir pengeluaran terlalu rendah

Banyak orang yang mengevaluasi pengeluaran-pengeluarannya semata-mata dengan cara mengingat angka-angka pengeluaran di luar kepala. Akan tetapi, lebih baik apabila Anda melakukannya dengan cara yang lebih sistematik. Anda sesungguhnya perlu mencatat setiap Rupiah yang Anda keluarkan, dapat berupa catatan atas pengeluaran-pengeluaran yang telah dibayarkan untuk periode yang lampau (misalnya pengeluaran selama 6 bulan terakhir) dan dapat pula berupa catatan atas biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk suatu periode yang akan datang (barangkali untuk periode 3 bulan yang akan datang), untuk menghasilkan suatu catatan yang baik dan terperinci tentang pengeluaran-pegeluaran Anda yang sesungguhnya. Terlepas dari metode yang Anda gunakan, Anda dapat menggunakan kertas kerja arus kas yang tersedia di website ini untuk membantu Anda mencatat data pengeluaran Anda.

Tentu saja Anda perlu untuk menyesuaikan catatan arus kas ini khusus untuk situasi Anda sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui setiap pengeluaran yang sifatnya berulang atau terjadi secara teratur. Sebagai tambahan, Anda juga perlu mengetahui pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tidak beraturan atau terjadi dari waktu ke waktu, seperti belanja barang modal atau belanja yang sifatnya tidak wajib seperti halnya pemberian hadiah atau tamasya. Termasuk di dalamnya, adalah pengeluaran-pengeluaran untuk:

  • Membeli mobil baru
  • Membeli kendaraan lainnya (misalnya perahu sport)
  • Membeli peralatan elektronik (komputer, piringan satelit, dan lain-lain)
  • Biaya renovasi rumah
  • Biaya pembelian rumah ke dua

Anda wajib memperhitungkan pengeluaran-pengeluaran ini pada saat Anda menganalisa pendapatan dan pengeluaran.

Per definisi, perencanaan keuangan adalah aktivitas merencanakan masa depan. Karena kita tidak dapat meramalkan masa yang akan datang, maka kita harus membuat asumsi-asumsi tertentu seputar hal-hal yang mungkin terjadi, dan membuat rencana lain untuk berjaga-jaga. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang mempengaruhi asumsi-asumsi tersebut:

  • Berapa lama Anda berencana untuk tetap bekerja?
  • Apa yang akan terjadi dengan pendapatan Anda—apakah akan tetap sama, naik, ataukah turun?
  • Apa yang akan terjadi dengan tarif pajak?
  • Berapa tingkat pertumbuhan investasi yang dapat diharapkan?
  • Bagaimana dengan tingkat inflasi?
  • Berapa besar keterlibatan Anda dalam mengelola investasi?

Jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan menentukan bagaimana Anda harus bersikap dalam merencanakan masa depan keuangan Anda.


Pentingnya Menetapkan Tujuan

Kebanyakan orang menganggap "menetapkan tujuan" sebagai suatu aktivitas yang sulit. Berikut ini adalah beberapa tujuan yang umum:

  • "Saya ingin membiayai pendidikan paska sarjana putra saya"
  • "Saya ingin bebas hutang pada saat saya berusia 55 tahun"
  • "Saya ingin membeli perahu untuk memancing ikan tahun depan"
  • "Saya sangat suka bepergian, karenanya saya ingin tamasya setiap tahun setelah saya pensiun"
  • "Saya ingin berhenti dari pekerjaan saya dan memiliki usaha sendiri"
  • "Saya ingin mewariskan harta yang banyak untuk anak-anak saya"
  • "Saya ingin memberikan sumbangan yang nyata untuk badan amal".

Untuk mencapai setiap tujuan keuangan, Anda harus mengambil tindakan. Akan tetapi, sebelumnya, Anda wajib mengambil langkah-langkah untuk menetapkan tujuan-tujuan yang Anda ingin capai, dan—sama pentingnya—prioritas-prioritas Anda dalam mencapai tujuan tersebut.


Bagaimana Mengidentifikasi Tujuan-Tujuan Keuangan Anda

Kebanyakan orang tidak pernah mengidentifikasi tujuan-tujuan keuangannya. Mereka mungkin tidak cukup terorganisir, atau mungkin mereka merasa cukup aman 'menunggu setiap hal terjadi' dan mengambil keputusan keuangan setiap kali situasi berubah. Bagaimanapun, adalah penting sekali untuk memiliki suatu kerangka kerja yang realistis dalam proses pencapaian tujuan-tujuan Anda—bukan saja tujuan-tujuan yang telah Anda sadari, tetapi juga tujuan-tujuan yang bahkan Anda sendiri pun belum menyadarinya. Untuk mengembangkan suatu kerangka kerja seperti ini, Anda harus mencoba menetapkan apa-apa yang ingin Anda capai dalam hidup Anda (secara finansial) di masa yang akan datang. Siapkan suatu kertas kerja dan isilah dengan tujuan-tujuan finansial yang ingin Anda capai. Pertama-tama, lihatlah tujuan-tujuan keuangan yang sifatnya relatif umum. Kemudian, berdasarkan kondisi ekonomi Anda saat ini, berikan nilai untuk setiap tujuan keuangan tersebut, dimana nilai 1 berarti paling penting, sementara nilai 9 berarti paling tidak penting. Dengan melakukan hal ini, Anda akan mengetahui tujuan-tujuan keuangan mana yang paling penting untuk Anda.

Tahap akhir dalam menetapkan tujuan adalah menetapkan prioritas atas tujuan-tujuan yang telah Anda tetapkan. Tentu saja, tujuan jangka pendek membutuhkan perhatian yang paling segera. Di lain pihak, menunda tindakan untuk tujuan jangka panjang (misalnya perencanaan pensiun) dapat menimbulkan masalah serius di kemudian hari. Dan menunda tujuan-tujuan tertentu bahkan berpotensi menimbulkan malapetaka. Misalnya, mengabaikan asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan diri adalah godaan yang berpotensi menimbulkan malapetaka. Suatu daftar tujuan keuangan pribadi dapat terlihat seperti di bawah ini:

Tujuan jangka pendek

  • Melunasi hutang kartu kredit dan hutang kredit konsumsi lainnya
  • Memulai rencana menabung
  • Menyisihkan uang tunai untuk membangun dana siaga sebesar 3 kali biaya bulanan
  • Membeli tambahan asuransi jiwa berjangka (term life)
  • Membeli asuransi kecelakaan diri

Tujuan jangka menengah

  • Memulai tabungan pendidikan anak
  • Melakukan diversifikasi portofolio investasi
  • Menukar polis asuransi jiwa berjangka dengan polis asuransi seumur hidup

Tujuan jangka panjang

  • Membeli properti untuk hari tua
  • Mulai pensiun pada usia 62 tahun
  • Mempertahankan standar hidup sebelum pensiun pada masa pensiun

Setelah Anda memperoleh gambaran yang realistik atas kondisi keuangan Anda sekarang ini, dan telah memutuskan tujuan-tujuan yang ingin Anda capai di masa yang akan datang, maka langkah terakhir adalah implementasi. Dengan implementasi, kami maksudkan tindakan-tindakan berikut ini:

  1. Buat Rencana Keuangan, yaitu suatu kumpulan strategi-strategi yang direkomendasikan, yang telah disesuaikan dengan kondisi Anda untuk membantu Anda mencapai tujuan keuangan Anda
  2. Laksanakan Rencana Keuangan tersebut, yang berarti mendapatkan atau membeli semua produk dan jasa keuangan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana keuangan Anda
  3. Review Rencana Keuangan tersebut secara berkala, yaitu mengevaluasi kinerja dari semua instrumen keuangan, mengevaluasi perubahan-perubahan kondisi keuangan Anda, dan mengevaluasi kondisi atau prospek pasar investasi

Nilai dari setiap rencana keuangan ada pada pelaksanannya. Apabila rencana keuangan Anda telah merefleksikan hal-hal yang ingin Anda capai, maka semakin cepat rencana ini dilaksanakan, akan semakin besar pula kemungkinan tercapainya hasil yang diinginkan. Tidak ada satu pun rencana keuangan yang bernilai apabila rencana tersebut tidak dilaksanakan secepatnya.


 Prev

Untuk informasi, silahkan hubungi kami
   

Copyright@2013 PT INDO PREMIER SEKURITAS Term of Use | Privacy Policy


Website ini dimiliki dan dioperasikan oleh : Indopremier